Kisah Sukses Pemuda di Jasinga Bogor Ubah Limbah Kayu Jadi Kerajinan, Omsetnya Rp 60 Juta per-Bulan
Kisah sukses pemuda di Jasinga Bogor yang merupakan pengrajin berbahan dasar dari limbah kayu.
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JASINGA - Kisah sukses pemuda di Jasinga Bogor yang merupakan pengrajin berbahan dasar dari limbah kayu.
Orang itu adalah Alpin Arapli (26), warga kampung Kalong Sari, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Kesuksesannya berawal saat pandemi covid-19 memasuki Indonesia.
Pria yang berstatus lajang ini memilih untuk resign dari pekerjaannya di perusahaan telekomunikasi, karena terbiasa dengan cara kerja mobile, ia merasa tidak nyaman saat harus bekerja di dalam ruangan.
Setelah resign, ia melihat ada peluang ketika pandemi banyaknya masyarakat yang hobi dengan tanaman hias.
Terlintaslah pemikirannya untuk membuat rak pot bunga berbahan kayu.
"Liat peluang dulu, karna booming tanaman hias waktu pandemi itu, terus bikin rak tanaman hias, akhirnya banyak peminatnya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (30/5/2022).
Setelah hasil karyanya memiliki banyak peminat, tak lantas membuatnya merasa puas, Alpin terus berinovasi membuat kerajinan dalam bentuk berbeda.
Hingga saat ini beberapa kerajinan sudah dibuat seperti rak tv, rak kompor, rak tanaman hias, kursi, hiasan dinding, rak sepatu, dan hanger kerudung.
"Abis rak pot itu booming, nyoba bikin yang lain alhamdulillah responnya bagus sampe sekarang," tuturnya.
Adapun alasannya menggunakan limbah kayu ialah karena menurutnya lebih mudah didapat dan harganya lebih stabil.
"Kalo pake besi harganya tidak stabil, jadi susah bersaing dengan produk luar," terangnya.
Meskipun berbahan dari limbah kayu dan bentuknya yang sederhana, yang mengejutkan adalah omsetnya perbulan mencapai Rp 60 juta.
Ditambah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, ia memasarkannya hasil kerajinannya melalui market place dan orderannya sudah mencakup wilayah Nusantara.