Gagal Jadi Calon Polisi Gara-gara Buta Warna, Fahri Bongkar Bukti Hasil Tes Mata dari 2 Rumah Sakit
gagal jadi calon bintara gara-gara buta warna, Fahri Fadillah membongkar hasil tes mata di 2 rumah sakit yang berbeda.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gagal jadi calon bintara gara-gara buta warna, Fahri Fadillah akhirnya membongkar bukti soal hasil tes mata.
Tak cuma satu bukti, Fahri Fadillah membongkar hasil tes mata di 2 rumah sakit yang berbeda.
Diwartakan sebelumnya, nama Fahri Fadillah tengah viral lantaran mengaku gagal menempuh pendidikan kepolisian.
Padahal sebelumnya Fahri Fadillah ini dinyatakan lolos tes calon Bintara Polri 2021 Polda Metro Jaya.
Dalam video yang diunggah Fahri Fadillah di akun TikToknya, ia mengaku telah lolos tes seleksi calon Bintara dan menduduki peringkat 35 dari total 1.200 peserta.
"Saya siswa Bintara Polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan. Saya sudah lulus terpilih, ranking saya 35 dari 1.200 orang dari Polda Metro Jaya," ujar Fahri, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Tiktok @fahrifadillah106.
Namun, kata Fahri, namanya mendadak hilang dari daftar calon bintara.
Kemudian posisinya lantas digantikan oleh calon peserta lain dengan ranking di bawahnya.
Baca juga: Viral Pengakuan Calon Bintara Mendadak Digagalkan Jelang Pendidikan, Pihak Polda Metro Jaya Bersuara
Fahri pun mencurigai adanya siswa titipan yang menggantikannya dalam daftar calon bintara.
"Ketika mau berangkat pendidikan nama saya digantikan oleh orang yang telah gagal (seleksi)," ungkap Fahri.
Maka dari itu, Fahri Fadillah menyebut-nyebut nama Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengusut kasus ini.
"Saya mohon kebijaksanaannya Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri," ungkapnya.
Polda Metro Jaya Sebut Fahri Buta Warna
Pengakuan Fahri Fadillah yang viral ini pun angsung dijawab oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.
Zulpan mengakui bahwa Fahri Fadilah Nurizki telah dinyatakan lulus tes calon Bintara Polda Metro Jaya tahap 1.
Setelah itu berdasarkan surat dari Mabes Polri, sebelum para peserta mengikuti pendidikan ada kegiatan supervisi.

Pada saat supervisi tersebut, kata Zulpan, Fahri kembali dinyatakan tidak memenuhi syarat karena menderita buta warna parsial.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Biddokkes Polda Metro Jaya, dan disaksikan oleh Kabid Propam serta Sekretariat SDM Polda Metro Jaya.
"Hasilnya buta warna parsial ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak," ungkap Zulpan, Senin (30/5/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan," sambungnya.
Baca juga: Besok Terakhir PPDB, Siswa Buta Warna Jangan Daftar di SMK Ini
Bantah Buta Warna
Mengetahui penjelasan pihak Polda Metro Jaya, Fahri Fadillah pun membeberkan bukti.
Bukti tersebut adalah surat hasil tes mata dari 2 rumah sakit yang berbeda.
Diketahui, tes tersebut dijalani Fahri Fadillah pada bulan Februari 2021.
Tes mata pertama dilakukan di Rumah Sakit militer RS Moh Ridwan Meuraksa, Pinang Ranti Jakarta Timur.
Kemudian, tes mata kedua dilakukan di RS Harapan Bunda Jakarta
Sejumlah tes dilakukan, termasuk tes visus atau tes ketajaman visual.
Dalam hasil tes di kedua RS itu, ditegaskan oleh sang dokter kalau Fahri Fadillah tidak buta warna dan tidak juga mata rabun dekat atau rabun jauh.

"Visus mata kanan 6/6 dengan koreksi s -0,50 6/6
visus mata kiri dengan koreksi s-1,00, 6/6," tulis keterangan dalam hasil tes.
"Tes warna : tidak buta warna," tambah keterangan yang lain.
Baca juga: Kapolda dan Kapolri Turun Tangan, Rafael Akhirnya Dinyatakan Lulus Seleksi Calon Bintara Polri
Dilansir TribunnewsBogor.com dari alodokter.com, dr. Singgih E Prasetyo menyebut visus merupakan tes ketajaman penglihatan.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jelas penglihatan seseorang ketika melihat objek pada jarak tertentu.
Pada normalnya, visus memiliki nilai 6/6 pada ke dua mata.
Jika nilai tersebut terpenuhi, maka bisa dipastikan pasien tidak mengalami mata minus atau rabun.
Sementara itu, untuk tes buta warna, dilakukan sejumlah tes, seperti menemukan siluet angka maupun gambar tersembunyi.
Fahri pun dinyatakan tidak buta warna oleh kedua dokter di 2 rumah sakit berbeda.

Polda Metro Curiga Fahri Menghafal Buku
Polda Metro pun menyebut Fahri bisa lolos seleksi tahap satu Calon Bintara Polri 2021 karena menghafal tata letak soal dan jawaban dalam buku tes buta warna.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi.
"Kemungkinan terbesar yang belajar tentang buta warna, dia menghafal (tata letak)," ujar Didit.
Menurut Didit, buku untuk tes buta warna yang dipakai dalam seleksi banyak diperjualbelikan di apotek atau toko alat kesehatan.
Alhasil, Fahri menghafal letak soal dan jawaban untuk menjawab pertanyaan dalam tes buta warna yang dilaksanakan ketika seleksi tahap pertama.
"Setelah pemeriksaan mendalam sekali, baru ketahuan. Kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini, karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," pungkasnya. (*)