Ridwan Kamil Batal Hadiri Acara Panen Kopi Konservasi di Puncak, Pengunjung Kirim Doa untuk Eril
Kegiatan ini merupakan bentuk upaya untuk menyampaikan informasi terkait perkembangan terkini dari komoditas kopi nusantara.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kelompok Tani Hutan adakan kegiatan panen kopi konservasi sebagai bagian dari rangkaian acara bertajuk Kebangkitan Kopi Puncak Bogor.
Kegiatan ini merupakan bentuk upaya untuk menyampaikan informasi terkait perkembangan terkini dari komoditas kopi nusantara.
Kaitannya dengan pengelolaan kawasan hutan, advokasi kesejahteraan petani, serta peran pengusaha pertanian dan alumni dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Kegiatan Panen Kopi Konservasi pun dimeriahkan dengan aktivitas memanen kopi di kawasan perhutanan sosial.
Lalu dilanjutkan dengan berdiskusi tentang kopi dan berbagai potensi dan tantangan ke depannya.
Menurut Kepala LPPM IPB, Ernan Rustiadi, IPB mendampingi petani kopi di Kampung Cibulao yaitu cukup melewati proses panjang dengan mentransformasi masyarakat Kampung Cibulao yang dulunya merambah di hutan.
“Masyarakat masuk ke kawasan hutan, menanam sayuran, menebang pohon, dan kemudian sekarang menjadi menanam kopi dan memelihara hutan,” tutur Ernan Rustiadi kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (31/5/2022).
Menurut Ernan Rustiadi, kopi tanaman diketahui dibutuhkan naungan dengan tanaman hutan agar saling bersimbiosis.
“Jadi antara kopi dengan tanaman hutan itu dalam hubungan yang saling simbiosis dan dengan sendirinya mendatangkan pendapatan bagi petani,” ujar Ernan.
Ernan menambahkan untuk saat ini sekarang adapun peningkatan signifikan ke pendapatan petani tanpa harus merusak lingkungan.
Pantauan TribunnewsBogor.com, diketahui acara Panen Kopi Konservasi seharusnya dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, namun beliau berhalangan hadir.
Selain itu, seharusnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun turut hadir.
Namun dikarenakan Emil masih berada di Swiss untuk terus mencari sang anak Emmeril, yang dikabarkan hilang terserat arus Sungai Aaree di Bern, Swiss, ia pun tidak dapat hadir di acara Panen Kopi Konservasi ini.
Pengunjung yang mengetahui Ridwan Kamil tak jadi hadiri acara pun turut mendoakan sang anak Gubernur Jawa Barat itu.
“Kebayang sih ya pasti semua acara dicancel, semoga Emmeril segera ditemukan dan bapak Ridwan Kamil sekeluarga bisa diberi ketabahan,” kata salah satu pengunjung saat hadiri acara.