Dokter Hewan IPB Hilangkan Kekhawatiran, Sebut PMK Tidak Berbahaya Bagi Manusia dan Bisa Dikonsumsi
Menjelang Idul Adha 2022, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang peternakan sapi yang hewannya akan dijadikan kurban.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Menjelang Idul Adha 2022, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang peternakan sapi yang hewannya akan dijadikan kurban.
Menyikapi kasus ini, Dosen Kedokteran Hewan di IPB, Dr drh Denny Widaya Lukman angkat bicara.
Dr drh Denny Widaya Lukman menjelaskan bahwa fenomena PMK tidak akan berdampak kepada manusia.
"PMK ini murni penyakit hewan dan tidak berdampak kepada manusia," ungkap Dr. drh. Denny Widaya Lukman, selaku Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB, kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (2/6/2022).
PMK ini sendiri, kata Dr drh Denny Widaya Lukman, tidak akan menular kepada manusia, karena penyakit tersebut merupakan murni penyakit hewan.
Selain itu, pada hewan yang terkena PMK, masih bisa dikonsumsi oleh manusia, serta tidak akan berpengaruh atau berdampak apapun.
Dr. drh. Denny Widaya Lukman, mengungkapkan bahwa biarpun hewan yang terkena PMK dikonsumsi, tidak berpengaruh apapun terhadap orang tersebut.
"Boleh di makan, yang jelas penyakit ini tidak berbahaya untuk manusia, tetapi penyebarannya cukup cepat untuk hewan," katanya.
Menurutnya, karena penyebarannya yang sangat cepat, menjelang Idul Adha ini, penyakit tersebut menjadi keresahan tersendiri, karena akan banyaknya sapi-sapi yang akan berkumpul.
Bahkan, dengan adanya penyakit tersebut, MUI pun angkat bicara tentang PMK ini dan memberikan himbauan kepada masyarakat.
Dr. drh. Denny Widaya Lukman, menjelaskan bahwa pada beberapa waktu lalu, karena adanya PMK ini, dari pihak MUI memberi himbauan.
"Jadi kurbannya secara instan saja di rumah potong hewan, kita terima beres, soalnya kalo di RPH udah jelas kesehatannya akan terjaga dan tidak akan tertular," ucapnya.
Keresahan lainnya menjelang Idul Adha ini, menurut Dr. drh. Denny Widaya Lukman, para penjual hewan kurban sangat jarang memperhatikan kesehatan hewannya.
Dr. drh. Denny Widaya Lukman, menambahkan bahwa para penjual hewan kurban, terkadang hanya menjualnya saja, tidak diperhatikan hal-hal lainnya.
"Makanya kemarin sempat dikasih saran sama MUI seperti itu, tetapi kalaupun hewan berpenyakit seperti itu tidak sengaja terkonsumsi itu tidak jadi masalah, tidak akan menular ke manusia," tegasnya.