Putra Ridwan Kamil Kecelakaan
Kenangan Terakhir Dosen ITB Bertemu Eril, Putra Ridwan Kamil Ternyata Sedang Kerjakan Proyek Penting
Mengingat sosok Eril, Indrawanto menyebut putra Atalia Praratya itu mudah dikenali karena memiliki postur tubuh yang tinggi.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mata salah seorang dosen Institut Teknologi Bandung berkaca-kaca tatkala mengenang sosok Emmeril Kahn Mumtadz.
Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB bernama Ir. Indrawanto, Phd itu tersenyum lantaran mengingat sosok baik Eril, panggilan karib Emmeril.
Diakui Indrawanto, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu adalah pemuda yang low profile.
Berstatus sebagai anak seorang petinggi daerah, Eril tak pernah menunjukkan sikap jumawa.
Bahkan diakui Indrawanto, ia baru mengetahui Eril adalah anak Gubernur Jabar belum lama ini.
"Dia sangat biasa di mata saya. Saya bahkan tidak mengenali kalau dia itu anak Gubernur. Saya ingat figurnya. Saya memperlakukannya biasa saja. Sampai tugas akhir, saya belum mengenal dia anak seorang Gubernur," ungkap Indrawanto dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Intens Investigasi, Kamis (2/6/2022).
Mengingat sosok Eril, Indrawanto menyebut putra Atalia Praratya itu mudah dikenali karena memiliki postur tubuh yang tinggi.
Selain karena fisik, Eril juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi.
"Setelah di kelas, dia berbaur dengan yang lain, dia tidak eksklusif, dia berbaur dengan semua mahasiswa. Saya lihat di koridor, dia bergaul dengan yang lain. Saya mengenal saudara Eril karena postur tubuhnya yang tinggi sehingga mudah dikenali. Dia rajin dan dari segi nilai juga bagus. Di organisasi dia cukup aktif, di luar ITB juga," pungkas Indrawanto.
Baca juga: Komunitas di Swiss Ikut Bantu Pencarian Eril di Sepanjang Sungai Aare, Polisi Maritim Terus Berusaha
Tak hanya mengajar, Indrawanto juga adalah dosen pembimbing tugas akhir Eril.
Memasuki semester akhir, Eril nyatanya sedang dalam proses mengerjakan skripsi.
Kerap meminta bimbingannya, Eril diakui Indrawanto sempat bertemu dengannya di bulan November 2021.
Indrawanto tak menyangka bahwa pertemuannya dengan Eril itu adalah yang terakhir kali.
Kala itu, Eril mengurai keinginanya terkait tugas akhir.

"Mulai Mei atau Juni 2021, dia melakukan kerja praktek. Kemudian kami bertemu lagi November 2021, Eril menyatakan ingin melanjutkan tugas akhir tentang soft robot, tapi ingin membuat yang baru," imbuh Indrawanto.
Sebelum dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss, Eril ternyata sedang mengerjakan proyek penting, yakni tugas akhir pembuatan robot.
Eril rupanya berambisi membuat robot lunak yang memiliki teknologi canggih.
Baca juga: Ungkap Gelagat Aneh Eril Sebelum Hilang di Swiss, Asisten Pribadi Tahan Tangis: Enggak Seperti Biasa
"Eril mengambil topik tugas akhir berupa soft robot, adalah robot lunak yang terbuat dari material lunak. Yang dikerjakan Eril adalah soft robot dua jangkar, robotnya gerakannya seperti ulat, yang bergerak dengan menekuk badannya, kemudian meluruskan badannya, dan bergerak maju," kata Indrawanto.
Ide cemerlang Eril terkait membuat robot lunak itu diakui Indrawanto adalah ide baru.
Jika Eril berhasil membuat robot tersebut, maka dunia medis akan terbantu.
Sebab robot buatan Eril kelak akan bisa menjadi alat observasi kesehatan manusia.
Berbentuk lunak dan kecil, robot tersebut dibuat agar bisa masuk ke tubuh manusia guna mendeteksi penyakit yang ada di dalam.
"Topik tugas yang dikerjakan Eril ini adalah topik yang baru, belum banyak dikerjakan orang. Ini (robot) lunak yang bisa berinteraksi dengan manusia. Fungsinya nanti untuk robot kesehatan," ujar Indrawanto.
Sembilan kali bertemu Eril untuk bimbingan, Indrawanto berharap putra Ridwan Kamil itu bisa melanjutkan tugas akhirnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Batal Hadiri Acara Panen Kopi Konservasi di Puncak, Pengunjung Kirim Doa untuk Eril
Sambil menahan tangis, Indrawanto berharap agar Eril bisa ditemukan selamat.
"Saya prihatin, saya sedih sekali. Saya masih sangat berharap ketemu Eril, untuk Eril menyelesaikan tugas akhirnya. Selanjutnya tugas akhir tersebut bisa bermanfaat untuk umat manusia," ucap Indrawanto.
"Eril bagi saya adalah mahasiswa yang baik. Saya ingin dia ditemukan dengan selamat. Namun jika Tuhan berencana yang lain, semoga keluarga bisa menerima dengan ikhlas," sambungnya.

Pencarian Eril Terus Dilakukan
Keberadaan Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang saat berenang di Sungai Aare, Swiss, masih belum diketahui.
Hingga Rabu (1/6/2022) kemarin yang merupakan hari ketujuh hilangnya Eril, putra sulung Ridwan Kamil itu belum ditemukan.
Demi bisa segera menemukan putra kesayangannya itu, Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya akhirnya ikut melakukan pencarian secara mandiri.
Baca juga: Terkuak Lokasi Eril Mulai Berenang di Sungai Aare, Warga Swiss Sempat Peringatkan Awas Kaki Kram
Mereka membantu proses pencarian Eril dengan cara memantau langsung titik-titik potensial di bantaran Sungai Aare. Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil menyusuri sepanjang Sungai Aare.
”Selain terus memantau secara dekat pencarian oleh Polisi Maritim, orang tua Saudara Eril, Bapak Ridwan Kamil beserta Ibu Atalia juga terus melakukan usaha mandiri memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran Sungai Aare,” bunyi keterangan KBRI Bern, Rabu (1/6/2022).
RK dan Atalia disebutkan menempuh beberapa jalur di darat dan beberapa wilayah di perairan yang masih bisa disusuri langsung oleh manusia.

"Rute yang ditempuh oleh orang tua Saudara Eril termasuk rute darat dan beberapa rute perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia," lanjut keterangan itu.
Di sisi lain tim SAR bentukan polisi Swiss juga masih melakukan pencarian terhadap Eril yang hanyut saat berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5) lalu.
Tim ini melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran. Kepada Ridwan Kamil, Kepala Kepolisian Maritim Bern menyampaikan pencarian hari keenam fokus pada area di antara dua pintu air serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2.
Polisi juga turut melibatkan berbagai komunitas masyarakat setempat untuk mencari Eril.
Baca juga: Update Terbaru Pencarian Eril di Sungai Aare, Keluarga Segera Susul Ridwan Kamil ke Swiss
Polisi Maritim Bern menyebut berbagai komunitas di sepanjang bantaran Sungai Aare telah terinformasikan dengan baik terkait peristiwa hilangnya Eril.
Hal ini sebagai bagian memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian. Komunitas yang dimaksud termasuk Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun.
Keterangan itu disampaikan Kepala Kepolisian Maritim Bern kepada Ridwan Kamil dan Atalia di salah satu boat house atau rumah kapal di wilayah Wohlensee.
Perahu menjadi salah satu metode yang digunakan untuk melakukan pencarian, selain patroli darat dan drone.

Sebelumnya sejak Minggu (29/5) lalu polisi maritim Bern mulai mengerucutkan pencarian meliputi area pencarian di lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili.
Fokus pencarian juga berlanjut di pintu air Schwellenmaetteli dan Engehalde dengan menggunakan perahu.
Polisi Swiss juga menyatakan proses pencarian Eril menjadi prioritas mereka. Petugas yang terlibat dalam proses itu di antaranya polisi sungai, polisi medis, dan pemadam kebakaran.
Baca juga: Hari ke-7 Hilangnya Eril, Ridwan Kamil dan Istri Ikut Lakukan Pencarian Mandiri, Susuri Sungai Aare
Pencarian ditempuh dengan berbagai metode, termasuk drone, kapal, dan penyelaman.
Menurut perkiraan, kondisi cuaca di kota Bern pada beberapa hari ke depan akan hujan, dengan badai di area pegunungan. Hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi air di sungai Aare.
"Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu," bunyi keterangan KBRI Bern.