Tergoda Rayuan Mantan Pacar, Nyawa Pemuda Tangerang Dihabisi Secara Sadis, Otak Pembunuhan Terungkap
Pemuda itu cemburu dan sakit hati saat mengetahui kekasihnya diajak berhubungan badan di hotel.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus tewasnya pemuda bernama Bayu Samudra alias BS telah terungkap secara terang benderang.
Diketahui, jasad pemuda berusia 19 tahun itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/6/2022).
Tak lama berselang, kasus kematian Bayu yang diyakini sebagai pembunuhan pun berhasil diungkap Polda Metro Jaya.
Terlebih penyidik Polda Metro Jaya bersama Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota berhasil menangkap pelaku pembunuhan.
Ternyata nyawa Bayu dihabisi oleh dua sejoli alias pasangan kekasih FR (21) dan DF (18).
Dalam melancarkan aksinya, FR berperan sebagai eksekutor dan otak pembunuhan, sementara DF, sang kekasih adalah perempuan yang membantu mengeksekusi korban.
"Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Jumat (3/6/2022).
Aksi sadisnya terungkap, FR dan DF blak-blakan. Pun dengan motif mereka tega merampas nyawa Bayu.
Baca juga: Mengapung Dalam Karung, Warga Kaget Temukan Jasad Wanita di Danau Gawir Tangerang
Diakui DF, ia mulanya merasa risih kepada Bayu karena pria tersebut sering mengajaknya berhubungan intim.
Berkali-kali menolak, DF menyimpan kemarahan pada korban.
Ogah terus menerus diganggu, DF akhirnya menceritakan ajakan Bayu tersebut.
Mendengar cerita sang pacar, amarah FR memuncak.
Pemuda itu cemburu dan sakit hati saat mengetahui kekasihnya diajak berhubungan badan di hotel.
"Jadi korban ini mantan dari DF dan karena sudah sering diganggu korban akhirnya cerita ke FR," ucap Kombes Pol Endra Zulpan.
Hingga akhirnya, niat jahat menyelimuti pikiran FR.

Ia langsung merencanakan aksi pembunuhan terhadap Bayu.
FR lantas menyuruh DF untuk memancing pertemuan dengan Bayu di lokasi kejadian yang telah ia siapkan pada Rabu (1/6/2022).
Tak menunggu waktu lama, DF pun langsung merayu Bayu sang mantan pacar untuk bertemu di lokasi yang telah ditentukan.
Tergoda rayuan sang mantan pacar, Bayu mau saja mengikuti instruksi DF.
Baca juga: Geger Penemuan Jasad Pria di Tol Tangerang, Kondisi Wajah dan Tubuh Korban Jadi Sorotan Polisi
"Lewat telepon memancing korban agar dilakukan pertemuan, diatur strategi," kata Kombes Pol Endra Zulpan.
Sementara sang kekasih menjemput calon korbannya, FR menyiapkan palu besi cukup besar dan penyemprot rantai sepeda motor untuk melumpuhkan korban sebelum membunuhnya di sana.
"FR sudah menunggu di lokasi kejadian dan bersembunyi, ketika DF datang menggunakan sepeda motor kekasihnya. Sementara di belakang sudah ada korban mengedarai sepeda motornya," ucap Kombes Pol Endra Zulpan.
Menunggu kehadiran DF dan Bayu di lokasi, FR bersiap membawa cairan kaleng.
Tak menunggu waktu lama saat Bayu menghentikan motornya, FR segera menyemprotkan cairan tersebut ke wajah korban hingga korban mengalami perih di bagian mata bayu.
Saat Bayu mengucek matanya karena perih, FR bergegas mengambil martil yang ada di dalam tasnya dan menghantam kepala bagian belakang korban sebanyak tiga kali sampai terjatuh.

"FR kemudian menyeret korban ke semak-semak dan mengambil Hp serta membawa kabur sepeda motor Bayu," terang Kombes Pol Endra Zulpan.
Melihat korbannya meregang nyawa, FR langsung membawa jasad korban ke semak-semak.
Dua sejoli pembunuh itu lantas mengambil sepeda motor, handphone, dan dompet korban sehingga saat ditemukan, jasad korban tanpa identitas.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 340 Juncto Pasal 365 Juncto Pasal 339 KUHP dengan pidana hukuman mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
Baca juga: Identitas Mayat Pria di Pinggir Tol yang Penuh Luka Terungkap, Korban Sempat Pamit ke Sang Ibu
Firasat Buruk Ayah Bayu
Sebelumnya diwartakan, jasad Bayu saat pertama kali ditemukan sempat disebut sebagai mayat tanpa identitas.
Namun belakangan diusut polisi, jasad tersebut adalah seorang pemuda bernama Bayu.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Bayu nyatanya sempat membuat orangtuanya khawatir.
Sanudin, ayah Bayu menjelaskan, sebelum ditemukan dalam kondisi tewas, putranya tidak pulang ke rumah selama 2 hari.
Terakhir pergi meninggalkan rumahnya, Bayu berangkat pada Senin (30/5/2022) petang, dengan alasan ingin mengembalikan sweater atau jaket milik temannya di kawasan Pondok Bahar, Karang Tengah, Kota Tangerang.
Sanudin mengaku, setelah hilang tanpa kabar, dirinya sempat memiliki firasat tidak enak dan sempat bermimpi buruk.

Namun hal tersebut, jauh ditepis olehnya, lantaran berdasarkan informasi anak-anaknya, sosial media Facebook milik Bayu masih dalam kondisi aktif.
"Malam itu dicari-cari kemana-mana, enggak ketemu, itu momen terakhir mencari Bayu ini dan kemudian selama 2-3 hari, sama sekali enggak pulang," kata dia.
"Saya sempat ada feeling yang enggak enak, sempat mimpi juga menggali liang kubur. Tapi saya tetap berpikir positif Bayu hanya pergi main, karena kakaknya bilang Facebook Bayu masih aktif," ungkap Sanudin.
Baca juga: Ditemukan Tak Bernyawa di Apartemen, WN Korea Selatan Tulis Surat Wasiat, Polisi Ungkap Isinya
Setelah lebih dari 50 jam, keluarga Sanudin akhirnya mengetahui informasi tentang kehilangan Bayu selama ini.
Kabar tersebut disampaikan oleh pihak kepolisian yang datang pada Rabu (1/6/2022) sekira pukul 21.00 WIB, ke kediamannya yang berada di Jalan Imam Bonjol Rata, Bojong Jaya, Karawaci, Kota Tangerang.
Ia menerangkan, pihak kepolisian datang ke kediamannya menyampaikan kondisi terkini Bayu yang telah tewas, dengan memperlihatkan foto-foto melalui telepon seluler.
"Saya tau kabar Bayu sudah meninggal itu Rabu malam. Kenapa baru dikabarin ke saya malam hari, karena Bayu ini enggak bawa identitas, jadi polisinya butuh waktu dulu cari alamat kita," papar Sanudin.

"Saat datang ke rumah, polisi nunjukin foto seseorang dan nanya ini siapa, saya jawab kalau itu Bayu anak saya, pakai celana jins putih dengan kondisi wajah disayat pakai pisau cutter," sambungnya.
Mengetahui hal tersebut, Sanudin dan keluarga langsung histeris dan tidak menyangka kondisi puteranya tersebut telah tiada.
Baca juga: Terungkap, Mayat Misterius di Kemang Bogor Ternyata Korban Pembunuhan, Pelakunya 2 Orang
"Sebagai orangtua pastinya sedih banget, saya tau nasib itu memang sudah di tangan Allah, tapi kok anak saya meninggalnya harus kaya gini sih ya Allah," ucap Sanudin seraya menitikan air mata.
"Hanya lihat foto saja saya sudah yakin anak saya bukan meninggal karena begal atau rampok dan lainnya, tapi karena pembunuhan. Karena kalau begal pasti hanya incar harta benda saja, tidak sampai pakai acara melukai wajah dengan disayat," ungkap Sanudin.