Hemat Biaya Listrik dan Ramah Lingkungan, Kanung Bogor Pilih Pasang PLTS Atap 12 Ribu Watt

Selain hemat biaya listrik, penggunaan PLTS ini pun yang dirasakan oleh CEO Kanung Bogor itu memiliki kelebihan ramah lingkungan.

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Siti Fauziah Alpitasari
Penggunaan PLTS Atap UKM Kanung Bogor ramah lingkungan dan hemat listrik, Sabtu (4/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Kanung Bogor merupakan sebuah brand dalam bidang makanan khususnya frozen food khas Timur Tengah.

Menurut CEO Kanung Bogor, Cholid Salim Askar mengatakan bahwa Kanung Bogor sejak April 2022 mulai menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Pantauan TribunnewsBogor.com tampak dua blok pemasangan PLTS atap di Kanung Bogor yang di mana masing-masing memiliki watt yang berbeda.

“Blok pertama lebih banyak dipasang yaitu 7 ribu watt sedangkan blok ke dua 5 ribu watt dengan jumlah total pemasangan dua blok itu 12 ribu watt,” tutur CEO Kanung Bogor, Cholid Salim Askar kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (4/6/2022).

CEO Kanung Bogor yang kerap disapa Cholid mengaku, selain hemat biaya listrik, penggunaan PLTS ini pun yang dirasakan oleh CEO Kanung Bogor itu memiliki kelebihan ramah lingkungan.

“Memilih menggunakan PLTS karena dari dua sisi. Pertama, harga listrik dan yang ke dua yaitu penggunaan gas,” jelasnya.

Cholid menuturkan harga listrik saat ini cukup tinggi dan kebutuhan listrik Kanung Bogor dapat mencapai Rp 5 juta per bulannya, yang di mana biaya listrik tersebut cukup memberatkan baginya.

“Dipikir-pikir seandainya menggunakan tenaga surya apakah kira-kira bisa turun? Ternyata jika menggunakan PLTS bisa free,”  ujar Cholid.

Cholid mengaku dalam pemasangan PLTS atap ini memiliki beban di awal, ia harus mengeluarkan sejumlah uang sebesar Rp 200 juta untuk pemasangan PLTS.

“3 tahun pertama dibebani uang 200 juta duluan, selanjutnya tidak ada pembayaran.
UKM sangat terbantu karena lumayan tenaga listrik besar,” kata Dia.

Lanjut Cholid, mendengar aturan Pemerintah saat kita sudah bisa mendapatkan sinar tenaga lebih, bisa dikonversi ke PLN untuk di jadikan tabungan kalau menggunakan di malam hari.

“Misal siang hari sebagai pengguna 12 ribu watt, penggunaan hanya 6 ribu watt, sisanya kita kirim ke PLN secara otomatis (eksim). Saat malam hari karena tidak ada tenaga surya kita menggunakan dari PLN dan pulsanya dari siang hari yang kita supply. Jadi akhirnya bisa dikatakan zero/free pembayaran,” terangnya.

Dengan begitu, Kanung Bogor sendiri dapat menjadi salah satu contoh bagi UKM lainnya untuk menghemat listrik dan ramah lingkungan dengan menggunakan PLTS.

Dengan harapan pemerintah daerah dapat memberikan fasilitas yang lebih dan teknologi pun dapat lebih baik lagi sehingga harga pemasangan PLTS atap lebih murah dan terjangkau.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved