Idul Adha 2022

7 Ekor Sapi di RPH Bubulak Kota Bogor Suspek PMK, DKPP Ungkap Kronologisnya

Kepala DKPP Kota Bogor Anas S Rasmana menjelaskan, ketujuh sapi tersebut terindikasi PMK bertepatan dengan helaran Hari Jadi Bogor (HJB) ke 540 tahun.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Sapi di RPH Bubulak Kota Bogor, Senin (6/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ( DKPP ) Kota Bogor beberkan kronologis 7 sapi yang terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Kepala DKPP Kota Bogor Anas S Rasmana menjelaskan, ketujuh sapi tersebut terindikasi PMK bertepatan dengan helaran Hari Jadi Bogor (HJB) ke 540 tahun.

"Sapi itu masuk ke RPH tanggal 29 Mei 2022. Sapi ini dari Jawa Tengah. Ada SKKH dan dokumen lengkap. Tapi, setelah kedatangan sapi itu tanggal 31 Mei, 1 Juni, dan 2 Juni, mengalami gejala klinis seperti PMK," kata Anas saat ditemui TribunnewsBogor.com di RPH Bubulak, Senin (6/6/2022).

"Dokter hewan memberi obat, memberi vitamin. Dan tanggal 3 Juni lapor ke saya pada saat helaran HJB.  Saya kesini dan sore saya panggil seluruh pengguna jasa. Dan ini sudah suspek," tambah Anas.

Sapi-sapi yang suspek PMK ini, lebih lanjut Anas menambahkan, diketahui terindikasi murni di RPH.

"Udah disini (RPH). PMK kan menyebarnya lewat air bone 3 km. Udara bisa, melalui air liurnya bisa, melalui darahnya pun bisa. Bisa juga menular lewat manusia. Manusia pegang, kemudian pegang lagi. Tapi tidak nular ke manusia. Dan dagingnya aman untuk dikonsumsi," jelas Anas.

Sapi-sapi yang sudah suspek itu, tambah Anas, langsung dilakukan pencegahan dengan menutup RPH Bubulak sementara waktu.

Penutupan yang dilakukan ini, tambah Anas, bertujuan untuk meminimalisir penyebaran yang terjadi.

"Awalnya tidak mau para pengguna jasa. Begitu suspek saya harus tutup. Karena supaya tidak ada sapi yang keluar dan sapi yang masuk tujuannya. Alhasil RPH ini ditutup sampai tanggal 17 Juni 2022," ungkap Anas.

Bahkan, imbas dari penutupan RHP ini, diakui Anas, berdampak kepada para pedagang hewan kurban yang adi di pasaran.

Para pedagang itu pun, diimbau untuk tidak berjualan sementara waktu.

"Dia kan biasa pakai buat pasar dan saat ini saya larang. Tidak boleh ada kambing yang masuk ke sini. Tidak ada hewan yang masuk karena yang ini (sapi di RPH) sudah diisolasi semua," bebernya.

Meski begitu, hewan ternak atau sapi yang terindikasi PMK, diakui Anas, baru terjadi di RPH Bubulak.

Walaupun, sapi yang terindikasi PMK ini, masih terus menunggu hasil lab untuk mengetahui kebenaran terjangkit PMK atau tidak.

"Kota bogor baru disini. Karena kenapa. Karena sapi disini menjelang idul adha banyak sapi yang masuk. Dari Bojonegero, Bima, dari Bali, dari Pati, dari Madura," tambah Anas.

"Tapi, saat ini, kita masih menunggu hasil lab. Dan tanggal 4 nya diuji lab dari Istiknas dari Kementan. Hasilnya hari ini (Senin) malam," tandasnya. 
 
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved