Mengenal Situs Punden Berundak Gunung Batu Bogor, Peziarah, Macan, dan Kuda Jadi Mitos yang Dijaga
tidak seperti peninggalan Pra Sejarah punden berundak lainnya, situs Punden Berundak Gunung Batu ini jika melihat lokasinya memang sedikit berbeda.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Namun, Cicih merasa sedih, justru warga Gunung Batu, Kota Bogor, tidak banyak yang mengetahui akan cerita dari Situs Punden ini.
Mereka diibaratkan, bagai lampu obor yang mati diganti dengan obor orang lain.
"Kalau di sunda peribahasanya 'Pareumeun Obor' (obor yang mati). Jadi, peninggalan asli Gunung Batu Kota Bogor ini warganya sendiri tidak mengetahuinya. Malah yang datang warga diluar Kota Bogor," tegasnya.
Ingin Dibuatkan Pagar Pembatas dan Fasilitas Lainnya
Namun, jauh sebelum itu, Cicih pun saat ini mengungkapkan harapannya terhadap apa yang menjadi tugasnya saat ini sebagai seorang penjaga situs.
Dirinya ingin, areal dalam situs ini dirapihkan dalam hal ini oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor.
Hal itu, kata Cicih, dilakukan supaya tidak ada orang sembarangan yang masuk ke areal situs ini.
Bagaimana pun, situs punden ini, memiliki sejarah dan mitos yang panjang jika di dalami lebih mendalam.
Cicih pun menceritakan, bahwa dulu Situs ini berada di lingkungan yang asri dan dikelilingi oleh pepohonan.
"Dulumah ada pohon 'awi bitung' (pohon bambu bitung) di sini. Terus rumputnya pada tinggi dulu," tambah Cicih.
Sejarah dan mitos itu harus terus dijaga sebagaimana marwah yang ditinggalkan oleh Situs Punden Berundak Gunung Batu Bogor.
"Saya sudah izin juga ke kantor (Disparbud) untuk minta dibuatkan pagar. Supaya anak kecil ga masuk sembarangan dan warga lainnya pun ga sembarangan masuk. Terus ada 'saung' supaya ada tempat neduhnya. Enak jadinya. Saya udah izin gitu," kata Cicih.
Keinginan itu pun dirasa oleh Cicih, harus dianggap sebagai sesuatu permintaan serius.
Walaupun, sampai saat ini, Disparbud tetap memperhatikan keberadaan situs ini.
"Rajin juga orang kantor (Disparbud). Mereka sering ke sini alhamdulillah. Tapi, ya saya akan izin minta hal itu," tambahnya.
Jika sudah rapih dan terlihat terawat setip harinya, bukan tidak mungkin situs punden ini kian banyak dikunjungi oleh masyarakat.
"Kan kalau rapihmah enak gitu. Banyak juga membuar penasaran orang dan tentunya bakal datang ke sini (situs)," pungkasnya.