Kemiskinan DKI di Bawah Anies Kembali Merosot, Ganjar Justru Pamer Penurunan Warga Miskin di Jateng
Ganjar Pranowo memamerkan prestasinya menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, sementara kemiskinan di DKI jakarta merangkak naik.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Program tersebut sedianya digunakan untuk mengangkat rakyat kecil supaya bisa berusaha dengan baik.
"Hal seperti ini yang membikin kita miris. Jika kita mempertanyakan duit sebegitu besarnya untuk apa ya?" ujar Djarot.
Dia lantas menyinggung penyelenggaraan Formula E yang juga menghabiskan anggaran besar.
Menurut dia, dana yang ada dapat digunakan untuk membangun rumah susun untuk masyarakat miskin akan lebih efektif mengurangi kemiskinan.
Djarot menilai, jika anggaran didistribusikan untuk bantuan permodalan bagi pengusaha kecil akan lebih fokus membahagiakan warga.
"Jadi jangan hanya dipoles kita apresiasi ini hari ulang tahun Jakarta hajatan. Gotong-royong diganti kolaborasi, hal-hal semacam ini cuma diksi-diksi saja tidak membumi. Padahal penting apa yang filosofi, apa yang dia kerjakan," ucap Djarot.
"Saya setuju kalau seniman Jakarta dijadikan nama jalan, tetapi yang lebih setuju lagi jalan-jalan itu makin bersih, hijau. Kalau yang ditebangi sebetulnya bukan pohon tapi tiang yang mengganggu. Tiang yang tidak berfungsi, tiang operator sehingga semua infrastruktur di bawah," kata dia.
Djarot mengatakan, apabila dia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dulu diberi kesempatan memimpin kembali DKI Jakarta, ia yakin kemiskinan akan semakin turun.
Djarot bahkan menyebut angka kemiskinan bisa turun hingga di bawah 5 persen.
"Kalau dulu bersama Pak Ahok diberikan satu kesempatan lagi itu saya pastikan di bawah 5 persen (angka kemiskinan)," ujarnya.
Sementara itu, saat disinggung soal akan maju dengan siapa jika dicalonkan dalam Pilkada 2024 di DKI Jakarta, Djarot enggan memberi tanggapan lebih lanjut.
"Kalau itu masih panjang," kata dia. (*)