Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Penulis Buku Sejarah di Rumpin Bogor, 7 Tahun Cari Makam Pejuang Kemerdekaan

Untuk mencari makam pejuang kemerdekaan asal kampungnya itu sendiri saja, bahkan sampai memakan waktu bertahun-tahun

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Dok. Mulya Diva
Mulya Diva, Pemuda Rumpin mencoba menulis buku sejarah kemerdekaan di kampungnya sendiri yang ternyata memakan waktu 7 tahun. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, RUMPIN - Menulis buku sejarah rupanya tidak mudah bahkan bisa memakan waktu cukup panjang.

Hal ini dialami oleh seorang penulis muda Rumpin yang mencoba menulis buku sejarah perjuangan kemerdekaan di kampungnya sendiri, Mulya Diva.

Untuk mencari makam pejuang kemerdekaan asal kampungnya itu sendiri saja, bahkan sampai memakan waktu bertahun-tahun.

"Saya sudah 7 tahun mencari dua makam pejuang asal Rumpin," kata Mulya Diva kepada TribunnewsBogor.com.

Dia menuturkan bahwa kedua nama pejuang itu adalah Prajurit Neneng dan Prada Abdulah.

Prajurit Neneng atau Rd. Kartaatmaja asal Kampung Cibeurem, Desa Sukasari, Kecamtan Rumpin gugur dalam pertempuran melawan belanda di Desa Cibatok, Kecamatan Cibungbulang pada tahun 1947.

Sedangkan Prada Abdulah gugur pada tahun 1947 yang merupakan pejuang asal Kampung Sawah, Desa Kampung Sawah namun lokasi gugurnya masih misterius.

Pemuda di Bogor gali sejarah pejuang di kampungnya sendiri sampai 4 tahun karena penasaran hingga akhirnya menjadi buku
Pemuda di Bogor gali sejarah pejuang di kampungnya sendiri sampai 4 tahun karena penasaran hingga akhirnya menjadi buku (istimewa)

Setelah penelusuran panjang serta terkendala nama-nama yang tak sama, makam keduanya berhasil ditemukan di Taman Makam Pahlawan Cibinong.

"Dari hasil penulusuran dan diperkuat keterangan keluarga serta rekan seperjuangan. Dipastikan nama Prajurit Kartaatmaja dari kesatuan Polisi Tentara dan Prada Abdulah dari kesatuan Brigade Tirtayasa adalah pejuang asal Kecamatan Rumpin," kata Mulya Diva.

Sebagai bentuk dedikasi dan sumbangsih serta pengabdiannya, nama-nama pejuang itu diabadikan menjadi nama ruas jalan utama di wilayah Kecamatan Rumpin.

Termasuk nama pejuang lainnya yakni Prada Samlawi.

"Dari Desa Kampung Sawah bernama ruas Jalan Prada Samlawi hingga Kantor Kecamatan Rumpin, dilanjutkan penamaan ruas Jalan Prada Abdulah hingga penamaan ruas Jalan Prajurit Neneng sampai ke Desa Sukasari," kata Mulya Diva.

Buku yang dibuat rencananya diberi judul 'Rumpin Berdarah: Pertempuran Revolusi Pisik Kemerdekaan Tahun 1945-1949 di wilayah Kabupaten Bogor.'

"Saya susun selama 7 tahun. Bukunya insya Allah cetak bulan Agustus tahun (2022) ini," kata Mulya Diva.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved