'Saya Takut Dibunuh' Cerita Mbok Eti 5 Hari Tidur di Samping Mayat Sang Cucu Hingga Membusuk
Seorang nenek cuma bisa pasrah saat dipaksa tinggal serumah bareng cucunya yang sudah menjadi mayat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Selama kurun waktu itu, Mbok Eti mengaku, dirinya terpaksa harus tidur di samping jenazah sang cucu.
Hari demi hari dilewati Mbok Eti bersama jenazah cucunya yang sudah terbujur kaku.
Pada hari pertama dan kedua, Mbok Eti belum merasakan dampak yang signifikan.
Namun, setelah menginjak hari ketiga, jenazah sang cucu mulai menimbulkan aroma tak sedap serta warna kulitnya mulai menghitam.
Puncaknya, pada Sabtu (25/6/2022). Selain aroma tak sedap yang makin menghantam indra penciumannya bertubi-tubi, ternyata jenazah sang cucu mulai bermunculan hewan-hewan parasit.
Tak hanya itu, dari tubuh mayat sang bayi malang itu pun sudah mengeluarkan cairan dari permukaan kulitnya yang membusuk hingga merembes mengenai tubuh Eti yang terbaring di sampingnya.
"Saya sudah enggak enak. Saya lihati terus. Sudah ada binatangnya. Saya juga takut karena ada air di sebelah saya, waktu tidur sama saya;(mayat)," kata Eti.
Saat itu, Mbok Eti tak punya pilihan lain semenjak mendengar ancaman dari putrinya sendiri Eka.
Kurun waktu tersebut, Eti menahan diri untuk tidak keluar dari rumah sama sekali.
"Anda diancam dibunuh) iya. Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," kata dia.
Tubuh Korban Banyak Luka
Polisi telah mengevakuasi dan membawa jasad bayi berusia 5 bulan itu ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Roycke Hendrik Fransisco mengatakan, ibu kandung korban saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Tersangka Eka diduga melakukan kekerasan terhadap korban atau anaknya yang berinisial ADO berusia lima bulan.
Pasalnya, ditemukan sejumlah bekas luka memar pada beberapa bagian tubuh korban.