Kasihan Ganjar Diduetkan dengan Anies, Sosok Ini Singgung Rekam Jejak Gubernur DKI: Paling Brutal

Saat Surya Paloh menduetkan Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, Ganjarist tak terima, singgung masa-masa Pilkada Jakarta 2014 yang dinilai brutal.

Editor: Tsaniyah Faidah
Kolase Tribunnews
Surya Paloh menduetkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, namun diprotes oleh Ketum Kornas Ganjarist, Eko Kuntadhi. Ia lantas menyinggung rekam jejak Anies dalam Pilpres Jakarta 2014 yang dinilai brutal karena mengeksploitasi politik identitas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Umum (Ketum) Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist, Eko Kuntadhi tak setuju apabula Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan diduetkan dalam Pilpres 2024.

Hal ini lantaran dirinya menilai cara berpolitik Anies Baswedan brutal, khususnya dalam mengeksploitasi politik identitas.

Ia pun mengulik kembali masa lalu Anies Baswedan saat menjabat kursi Gubernur pada Pilkada Jakarta 2017.

Cara berpolitik Anies Baswedan saat itu, dinilai Eko, tak bisa dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, yang menurutnya selama ini menentang perilaku seperti itu.

"Kasihan Pak Ganjar, usulan Surya Paloh ini seperti meminta dia ikut mencuci tangan Pak Anies dari kotornya politik identitas," ujar Eko ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

"Menurut saya, usulan itu bukan jalan keluar dari polarisasi politik," tegasnya.

Eko menuturkan, apabila Nasdem ingin Indonesia terhindar dari politik indentitas dan ingin menjauhi politisasi agama pada Pilpres 2024, maka pelakunya yang harus disingkirkan.

Bukan malah dipasang-pasangkan dengan tokoh yang menurutnya selama ini menentang perilaku seperti itu.

"Kita tahu, rekam jejak Anies dalam mengeksploitasi politik identitas. Pilkada Jakarta 2017 yang mendudukan Anies di kursi Gubernur merupakan Pilkada paling brutal. Jika kita enggak mau Pilpres 2024 nanti brutal, ya jangan pernah mendukung tokoh yang cara berpolitiknya brutal seperti itu," lanjut Eko.

"Apalagi menyanding-nyandingkan dengan tokoh lain, yang justru cara berpolitiknya menentang dengan keras politisasi agama seperti itu," tambahnya.

Baca juga: Holywings Ditutup, Hotman Paris Rugi Banyak, Razman Arif Puas Tulis Terimakasih ke Anies Baswedan

Sebagaimana diketahui, wacana duet pemersatu bangsa antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mengemuka di kalangan masyarakat.

Wacana itu muncul setelah diusulan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Merespons munculnya wacana tersebut, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy menegaskan, partainya masih menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurut Rudy, siapa calon yang nantinya akan diusung PDI-P pada Pilpres 2024, semuanya merupakan keputusan mutlak Ketua Umum PDI-P.

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri acara peringatan bulan Bung Karno di CFD Solo menanggapi santai wacana duet pemersatu bangsa yang diusulkan Surya Paloh tersebut.

Dengan nada candaan, Ganjar lebih memilih duet bersama sang istri, Siti Atikoh.

"Lha, aku duet karo bojoku (lah saya duet sama istriku)," kata Ganjar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duet Ganjar-Anies Diusulkan untuk Pilpres, Ganjarist: Kasihan Pak Ganjar..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved