Perampokan di SMPN 16 Kota Bogor

'Saya Udah Gabisa Gerak' Pengakuan OB SMPN 16 Kota Bogor yang Disekap Kawanan Maling

Nasib nahas menimpa dua orang satpam dan satu orang office boy di SMPN 16 Kota Bogor yang disekap maling.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Maulana Mansur (35) Ofiice Boy SMPN 16 Kota Bogor yang disekap dan diikat kaki tangannya oleh komplotan maling SMPN 16 Kota Bogor, Kamis (30/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Nasib nahas menimpa dua orang satpam dan satu orang office boy di SMPN 16 Kota Bogor.

Ketiganya harus rela disekap dan diikat oleh komplotan maling yang berhasil menggasak barang-barang elektronik di ruangan Tata Usaha SMPN 16 Kota Bogor pada Rabu (29/6/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.

Aksi yang dilakukan oleh komplotan maling ini pun, terekam oleh kamera CCTV milik SMPN 16 Kota Bogor.

Maulana Mansur (35) salah satu office boy menceritakan, dirinya disekap oleh komplotan maling di dalam ruangan kelas.

Mansur pun menceritakan, kejadian itu bermula ketika dirinya hendak tidur usai melakukan tugasnya.

Baca juga: Beraksi Dini Hari, Komplotan Maling Gasak Barang-Barang di SMPN 16 Kota Bogor

"Pertama terjadinya, saya sore pukul 06.00 sore ngepel dulu dari belakang. Udah kelar saya main hobi saya karaoke. Udah gitu sampai setengah 12 malam. Posisi udah hujan-hujan. Langsung ke pokok kerja ngepel. Udah ngepel beres saya tidurpukul 01.00 Karena cape saya tidur nyenyak," kata Mansur saat dijumpai oleh TribunnewsBogor.com, Kamis (30/6/2022).

Mansur pun membeberkan, pada saat terlelap, dirinya langsung disekap dan disumpal mulutnya oleh maling menggunakan lakban.

Bahkan, kaki dan tangannya diikat kemudian ikut direkatkan dengan lakban.

Baca juga: Bukan Mau Bertamu, Maling Ucap Assalamualaikum Sebelum Bawa Kabur Motor, Aksinya Terekam CCTV

"Nah, mata saya ditutup pake sweater saya sendiri. Saya dilakban mulut saya, kemudian tangan dan kaki diiket terus dilakban lagi. Saya udah gabisa gerak saat itu," tambah Mansur sembari menunjukan posisi saat diikat.

Alhasil, kata Mansur, dirinya sejak saat itu sudah tidak sadar dan hanya bisa pasrah.

Bahkan, Mansur pun, tidak mengetahui apakah maling tersebut mengeluarkan senjata tajam atau tidak.

"Kalau ke saya kurang tau. Karena dari awal itu ditutup mata pake switer saya. Saya juga ga sempat lihat wajahnya. Sama sekali ga lihat. Saya langsung ditunggalin oleh malingnya. Sempat pinsan. Saya ga ingat lagi," jelas Mansur.

Mansur pun hanya bisa pasrah sampai akhirnya bisa terbebas menjelang pagi hari.

"Security (korban pertama) teriak-teriak. Nah, rumah depan sekolah anaknha kesini. Sempat teriak ke saya juga cuman saya gabisa jawab karena disumpal lakban," tambahnya.

Meskipun disekap, kata Mansur, dirinya tidak mengalami luka sedikit pun.

Namun, dirinya harus rela kehilangan barang-barang berharganya serta uang milik pribadi.

"Alhamdulilah gaada kekerasan lain. Cuman itu sakit kehilangan barang barang saya itu sih sakitnya. HP 2 dan uang 1.500.000," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved