Cerita Saksi Hidup Soal Perampokan di SMPN 16 Bogor: Jauh dari Pemukiman, Teriak pun Gak Kedengeran
SMPN 16 Bogor sudha lima kali disatroni perampok, seorang saksi hidup ungkap kejadian saat itu.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Kasus perampokan di SMPN 16 Kota Bogor rupanya sudah berulang kali menjadi sasaran pelaku kejahatan.
Pelaku yang masuk ke dalam gedung sekolah, selain menggasak sejumlah barang berharga juga menyekap petugas keamanan hingga penjaga sekolah yang saat itu tengah berjaga.
Bahkan, pelaku tak segan melukai korbannya jika berani melawan.
Berdasarkan keterangan saksi hidup, gedung sekolah SMPN 16 Bogor yang berlokasi di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor itu sudah lima kali disatroni perampok.
Belum lama ini, tepatnya pada Rabu (29/6/2022) lalu, SMPN 16 Bogor itu kemabali disatroni para perampok bersenjata tajam.
Komplotan perampok ini berhasil menggasak enam buah laptop, satu buah infocus, dua buah gawai, dan uang senilai Rp1.5000.000.
Tak hanya itu, para pelaku juga menyekap dan mengikat kaki tangan tiga orang penjaga sekaligus.
Seperti diketahui, gedung SMPN 16 Kota Bogor ini lokasinya jauh dari pemukiman warga.
Lokasi sekolah ini tak jauh dari area Tempat Pemakaman Umum (TPU) warga setempat.
Baca juga: 5 Kali Disatroni Rampok, SMPN 16 Kota Bogor Bakal Tambah Kamera CCTV dan Perketat Keamanan
Baca juga: Ancam Karyawan Minimarket Pakai Golok, Rampok di Cileungsi Bogor Bawa Kabur Uang Rp 23 Juta
"Sekolah ini kan rawan karena jauh dari pemukiman. Jangankan minta tolong, teriak pun ga kedengeran," tambah Tatang Mulyana, saksi hidup yang kini menjabat sebagai Kepala SMPN 16 Kota Bogor, Senin (4/7/2022).

Tatang Mulyana yang juga pernah menjadi guru pengajar di SMPN 16 Kota Bogor menjelaskan, kejadian pencurian atau perampokan di SMPN 16 Kota Bogor bukanlah yang pertama.
Menurutnya, ini merupakan kejadian yang ke lima kali sekolahnya disatroni perampok.
"Seingat saya dari tahun 1995. Karena saya dulu guru disini. Semenjak saat itu sampai terakhir kemarin sudah 5 kali. Tetapi yang sampai diikat hanya dua kali. Yang pertama terjadi sekira tahun 2014," terang Kepala SMPN 16 Kota Bogor tersebut.
Kedepan ia akan berupaya memperketat sistem keamanan di sekolah dengan menambah kamera CCTV dan berkordinasi dengan aparat kemanan setempat.
"Kita meminta Babinsa, Babinkamtibmas, Polsek untu patroli di daerah sini, karena memang sangat rawan," ungkapnya.