Kapolres Berlutut Depan Kiai Jombang untuk Serahkan Anaknya DPO Pencabulan, Kiai Tegas : Ini Fitnah
Kapolres Jombang sampai rela berlutut meminta sang Kiai Jombang untuk menyerahkan putranya, MSA (42) yang sudah 2 tahun ini jadi DPO pencabulan santri
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mengetahui putranya menjadi DPO pencabulan, Kiai Jombang melontarkan permintaannya kepada Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat.
Video saat Kiai Jombang itu bicara berdua dengan Kapolres Jombang pun viral di media sosial.
Bahkan, Kapolres Jombang sampai rela berlutut meminta sang Kiai Jombang untuk menyerahkan putranya, MSA (42) yang sudah 2 tahun ini jadi DPO pencabulan santriwati.
Video itu terlihat saat pihak Polda Jatim dan Polres Jombang mengunjungi pesantren.
Diduga, MSA bersembunyi di dalam pondok pesantren milik ayahnya yang berada di Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Akan tetapi, ketegangan belangsung saat polisi hendak menangkap MSA.
Saat itu, Polda Jatim dan Polres Jombang dikejar oleh iring-iringan 3 mobil di Jombang.
Ketika polisi meminta irting-iringan itu berhenti, mereka menolaknya.
Baca juga: Anak Kiai Jombang Jadi Tersangka Pencabulan Santriwati, Sempat Sesumbar Tak Bisa Ditangkap Polisi
Bahkan, satu di antara mobil tersebut menabrak seorang polisi yang mengejarnya menggunakan motor.
"Saat di Jalan Raya di Jombang, tim dihalang-halangi oleh mobil bernomor polisi S-1741-ZJ. Akibat peristiwa tersebut salah satu anggota kami terjatuh," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJatim.
Tim gabungan polisi hanya menghentikan mobil yang hendak menabrak anggotanya tersebut.
Sementara mobil lainnya yang diduga membawa tersangka MSA berhasil lolos.

Upaya gagal, polisi melakukan upaya pendekatan, termasuk mendatangi Kiai MM, ayah dari tersangka MSA.
Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat diminta oleh Polda Jatim sebagai negosiator.
"Benar saya masuk ke dalam pondok pesantrennya sendirian bertemu Mbah Yai di ponpes tersebut," terang Nurhidayat.
Baca juga: Kasus Pelecehan Santriwati oleh Pengasuh Ponpes di Lumajang Memanas, Warga Ngamuk Geruduk Pesantren