Idul Adha 2022

3 Tradisi Unik di Indonesia saat Idul Adha, Ada Sapi Dirias Seperti Pengantin

Sejumlah daerah masih memegang tradisi saat merayakan Hari Raya Idul Adha, salah satu tradisi yang unik adalah merias sapi yang akan dikurbankan.

Editor: Tsaniyah Faidah
surabaya.tribunnews.com/galih lintartika
Tradisi unik jelang Idul Adha 2022 masih dilakukan di beberapa daerah, salah satunya manten sapi yang ada di Pasuruan, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Datangnya hari raya Idul Adha tentunya disambut dengan meriah oleh umat muslim.

Pada Idul Adha biasanya, rumah menjadi tempat yang paling nyaman untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.

Di beberapa wilayah di Indonesia, tradisi Idul Adha dirayakan dengan cara yang unik dan berbeda.

Apa saja?

Berikut TribunnewsBogor.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Tradisi Apitan (Semarang)

Semarang, Jawa Tengah, memiliki tradisi unik yang disebut Tradisi Apitan.

Tradisi ini dilakukan dengan membaca doa, lalu dilanjutkan dengan arak-arakan warga dengan membawa hasil tani dan hasil ternak yang nantinya menjadi rebutan oleh warga.

Dikutip dari laman Wonderful Indonesia, tujuan dari Tradisi Apitan ini yaitu bentuk rasa syukur warga atas rezeki dan hasil bumi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Warga setempat percaya bahwa cara Wali Songo bersyukur dan merayakan Idul Adha dengan melakukan kebiasaan atau Tradisi Apitan ini.

Baca juga: 3 Rekomendasi Menu Olahan Daging Kambing Kurban Jelang Idul Adha 2022, Paling Mudah Dibuat

2. Tradisi Grebeg Gunungan (Yogyakarta)

Tidak hanya Semarang yang memiliki tradisi unik arak-arakan.

Tradisi arak-arakan lainnya datang dari Yogyakarta dengan Tradisi Grebeg Gunungan.

Apa itu Tradisi Grebeg Gunungan?

Tradisi Grebeg Gunungan adalah tradisi arak-arakan hasil bumi dengan berjumlah 3 bentuk gunungan.

Gunungan sendiri dibentuk dari susunan antara buah-buahan dan sayur-mayur.

Setiap hari besar agama Islam, warga Yogyakarta selalu melakukan tradisi unik seperti ini.

Jika pada Idul Fitri disebut dengan Grebeg Syawal, sedangkan pada Idul Adha disebut dengan Grebeg Gunungan.

Tujuan dari Tradisi Grebeg Gunungan ini bahwa warga Yogyakarta percaya jika gunungan berhasil tersusun dengan hasil bumi, maka rezeki akan datang.

Ilustrasi grebek gunungan di Yogyakarta memperingati hari raya Idul Adha
Ilustrasi grebek gunungan di Yogyakarta memperingati hari raya Idul Adha (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)

3. Tradisi Manten Sapi (Pasuruan)

Kita biasa melihat arak-arakan sapi atau kambing ketika Idul Adha.

Namun, ada perbedaan arak-arakan sapi di Pasuruan, Jawa Timur.

Pasalnya, sebelum diarak, sapi akan dirias terlebih dahulu seperti pengantin.

Tradisi merias sapi ini disebut manten sapi atau Pengantin Sapi.

Riasan yang dipakaikan pada sapi biasanya berupa kalung bunga tujuh rupa serta dibalut kain putih, sehingga penampilannya cantik dan tampan layaknya pengantin.

Baca juga: Benarkah Anjuran Tidak Makan dan Minum Sebelum Salat Idul Adha? Ini Hukum dan Penjelasannya

Tujuannya adalah sebagai rasa hormat pada hewan yang akan disembelih nantinya.

Setelah penampilan sapi dinilai cantik dan tampan, sapi tersebut akan diarak warga sebelum diserahkan pada panitia kurban.

Arak-arakan sapi ini diikuti oleh warga sekitar dengan membawa beberapa bahan masakan seperti beras, minyak goreng, bumbu-bumbu, dan lain sebagainya.

Bahan-bahan masakan tersebut dibawa dengan maksud bahan tersebut nantinya akan diberikan kepada warga yang kurang mampu, lengkap bersama daging kurban.

Wah, bukan hanya unik tapi menarik ya!

(Tribunners/Imelia Noviani)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved