Geliat PSK di Puncak
Tak Takut Dihantui Penyakit, PSK di Puncak Bogor Ternyata Rutin Datangi Sosok Ini : Seminggu Sekali
Para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Puncak Bogor tak takut terkena penyakit kelamin. Dokter di belakangnya kerap menerima konsultasi.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Puncak Bogor seakan sudah tak memiliki rasa takut.
Norma hukum dan agama ditabrak oleh para PSK demi mendapatkan cuan.
Bahkan, para PSK sudah tak takut dengan berbagai penyakit yang mengintai efek dari hubungan intim berbeda pasangan yang intens dilakukan.
Bunga, satu di antara sejumlah PSK di Puncak Bogor yang mengaku tak takut dengan penyakit kelamin yang menghantui.
Rupanya rasa takut terhadap momok penyakit kelamin yang menghantui dapat diminimalisir Bunga karena ada sosok bibinya.
Ya, Bunga ternyata kerap memeriksa kondisi kesehatannya ke sang bibi yang berprofesi sebagai dokter.
"Gak takut kan bibi aku dokter," ucap Bunga kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (6/7/2022).
Bunga mengaku intens setiap pekannya untuk melakukan pemeriksaan.
"Seminggu sekali biasanya diperiksa," bebernya.
Baca juga: PSK di Puncak Ungkap Beda Tarif Pelanggan Asal Timur Tengah dan Lokal, Harganya Selisih Ratusan Ribu
Peran biong
Dalam menjalankan profesinya sebagai PSK, Bunga tak sendirian.
Bunga bekerja dalam pengawasan biong atau mucikari.
Biong atau mafia biasa bertugas memegang masing-masing PSK untuk dijajakan.
Ketika tamu datang, biong tersebut menghubungi para PSK untuk bekerja.
"Pandemi longgar, lumayan ada tamu tapi masih sedikit. Kalau ada tamu, biong-biong nge-chat ‘Bunga Otw'," ungkapnya.
Baca juga: Banyak PSK di Puncak Beralih ke MiChat, Mucikari Sebut Wanita yang Dia Tawarkan Lebih Berkualitas
Skema permainan
Sementara itu, para PSK di kawasan Puncak Bogor memiliki taktik jitu untuk memikat pria hidung belang.
Dalam menjalankan perannya, sejumlah PSK kini memilih menjajakan diri melalui aplikasi MiChat.
Para PSK di Puncak itu kerap memajang foto menggoda di MiChat.
Seperti yang dilakukan Anggrek, PSK di Puncak itu kerap memajang foto menggoda di MiChat untuk menarik pria hidung belang yang ingin berkencan di ranjang.
Perempuan cantik dengan tinggi sekitar 160 centimeter itu juga memajang foto menggoda saat ia di depan cermin.
Baca juga: Cerita Mucikari PSK di Puncak, Beri Sejumlah Syarat ke Pelanggan: Pernah Ada Cewek yang Dibunuh
Foto seksi itu merupakan upaya Anggrek untuk memikat pelanggan di aplkasi MiChat.
Saat berpose di depan cermin, PSK di Puncak ini juga memakai pakaian seksi yang cukup menggoda.
Ia juga menonjolkan bagian intim tubuh bagian depannya meskipun ditutup berbalut pakaian yang seksi.
Aksi ini dilakukan lantaran jika lewat mucikari, maka harganya akan dipotong.
"Potongannya kurang lebih 60 persen, buat ceweknya Rp 300 ribu, buat saya Rp 500 ribu," jelasnya.
Respon polisi
Mengenai adanya praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat, polisi setempat bereaksi.
Polisi sudah mengendus adanya praktik prostitusi online yang disajikan melalui aplikasi MiChat.
“Kami menghimbau kepada remaja yang sering menggunakan media sosial karena memang kenakalan remaja bermacam-macam. Salah satunya yang tren sekarang prostitusi online yang sekarang lagi ramai itu MiChat,” tutur Kanit Reskrim Polsek Megamendung, Ipda Wawan Suwardi kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (5/7/2022).
Menurut Ipda Wawan Suwardi, mengenai aplikasi MiChat, pihak Polsek Megamendung berupaya melakukan penyelidikan terhadap aplikasi tersebut yang notabenenya dilakukan oleh PSK di Puncak.
“Memang itu dilakukan oleh wanita yang notabenenya mencari uang untuk pribadi dengan cara memasang foto di medsos, dan menjual diri pada pihak laki-laki yang memang sering melakukan hal tersebut,” Ucap Ipda Wawan Suwardi.
Baca juga: Mengungkap Tarif PSK Lokal dan PSK Asing di Puncak Bogor, Perempuan Magribi Pasang Harga Jutaan
Penyalahgunaan aplikasi MiChat oleh PSK di Puncak ini, menurutnya sulit dibendung lantaran sistemnya yang perorangan.
Ia pun mengimbau para wanita yang menyalahgunakan MiChat atau media sosial lainnya, untuk segera menghentikan kegiatan tersebut.
Hal itu dikarenakan pihak kepolisian sampai saat ini terus gencar melakukan upaya-upaya penyelidikan.
Ia pun mengatakan, jika masyarakat mengetahui informasi adanya kegiatan prostitusi di lingkungannya, diharapkan untuk menginformasikan kepada pihak kepolisian terdekat.
“Kita juga mungkin akan melakukan upaya mengamankan pihak-pihak tersebut untuk diberikan arahan, bimbingan jangan sampai terjadi atau terus menerus melakukan hal tersebut karena hal tersebut dilarang oleh agama dan bisa merusak generasi muda khususnya,” tandasnya.(*)
(TribunnewsBogor.com/Siti Fauziah Alpitasari)