Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Bosan Terus Dinasihati, Anak Tega Habisi Ibunya, Korban Dibikin Seolah Tewas dalam Keadaan Sujud

Kasus kematian ibu dalam keadaan sujud ini berawal ketika pelaku terus menerus dinasihati korban.

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Kolase TribunSolo/ilustrasi
Terkuak misteri Kematian ibu dalam keadaan bersujud, ternyata dihabisi anak gara-gara ini 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Misteri kematian ibu yang tewas dalam keadaan bersujud akhirnya terkuak.

Ternyata, ibu berinisial SE (53) meninggal dalam keadaan tragis.

Kematian sang ibunda, SE ini terkuak setelah keluarga curiga dan meminta makam dibongkar.

Wanita berusia 53 tahun warga Kampung Widoro, Kelurahan Sragen Wetan, Kabupaten Sragen itu ternyata dihabisi anak kandungnya sendiri, DP (32).

Pelaki kini telah dijebloskan ke tahanan Mapolres Sragen untuk proses hukum lebih lanjut.

Polisi menyita dua alat bukti, yakni sebuah ember dan gayung air.

Kronologi Pembunuhab

Kapolres Sragen AKBP Pitter Yanottama menjelaskan, kasus ini berawal ketika pelaku terus menerus dinasihati korban.

Pelaku diminta ikut mengais rezeki ke ibu kota agar ekonomi keluarga membaik.

Baca juga: Lulus Jadi Polisi, Anak Sopir Angkot Sujud di Kaki Ayah, Kapolda Jabar Bangga Lalu Nepuk Pundak

Setelah itu, pelaku keluar rumah bertemu beberapa temannya.

Saat pertemuan itu, pelaku menenggak minuman keras (miras) hingga mabuk.

Ketika sampai di rumah, dia kembali dinasehati oleh ibu kandungnya.

Karena terus dinasehati, pelaku yang merupakan anak tunggal jengkel dan emosi.

Seketika ia memukul kepala ibunya.

Ilustrasi
Ilustrasi anak aniaya ibunya hingga tewas (Tribun)

Dia juga memukul bagian dada dan lengan kanan hingga membuat sang ibu jatuh tersungkur ke lantai.

Pelaku juga membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak tiga kali hingga pingsan.

Saat itu, pelaku masih melihat tangan ibunya bergerak.

Baca juga: Tak Terima Disebut Pengangguran, Anak Tega Habisi Ibu, Rampok Uang untuk Nginap di Hotel Lalu Kabur

Pelaku lantas makin membabi buta siksa ibunya hingga mengalami pendarahan di otak dan tewas di tempat.

"Dengan mengayunkan tangan kiri, memukul kepala kemudian memukul dada, memukul lengan kanan sampai ibunya jatuh," kata Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, Rabu (6/7/2022), dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunSolo.

Panik, pelaku pun mengecoh agar aksi sadisnya tidak diketahui orang lain atau keluarga.

Terkuak misteri Kematian ibu dalam keadaan bersujud, ternyata dihabisi anak gara-gara ini
Terkuak misteri Kematian ibu dalam keadaan bersujud, ternyata dihabisi anak gara-gara ini (Kolase TribunSolo/ilustrasi)

Sang ibu dibuat seakan meninggal terpeleset di sumur.

Tersangka memasukkan kepala ibunya ke dalam ember sumur yang ada airnya hingga tak bisa bernapas.

"Sehingga yang bersangkutan menyiapkan ember, mengisi ember dengan air menggunakan gayung berwarna kuning. Baru diangkat tubuh korban dan kepalanya dimasukkan ke dalam ember," papar Piter.

Posisi kepala korban pun dibuat seolah korban seperti sedang bersujud.

“Kematian korban awalnya dianggap terpeleset di sumur, sehingga langsung dimakamkan pihak keluarga besarnya,” kata Pitter Yanottama, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Ibu Meninggal dalam Keadaan Sujud, Anak Ungkap Kejanggalan Wajah Korban, Minta Makam Dibongkar

Kecurigaan Keluarga hingga Bongkar Makam

Namun saat keluarga besar tengah kumpul, mereka curiga dan merasa ada yang janggal dengan kematian korban.

Kemudian pihak keluarga meminta dilakukan autopsi dengan membongkar makam korban.

Saat dilakukan autopsi oleh Dokkes Polda Jateng, selain adanya pendarahan di otak, ditemukan kekerasan fisik di sekujur tubuh korban.

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi pembongkaran makam ibunda yangvtewas dlaam keadaan sujud ungkap kekejian anak (Tribunnews/ilustrasi)

Dengan temuan itu, polisi meminta keterangan sejumlah saksi dan mencari alat bukti.

Saat meminta keterangan saksi, mereka mendengar adanya suara cekcok di rumah yang hanya dihuni ibu dan anak tersebut.

Baca juga: Air Matanya Tumpah, Ibu Ini Rela Bersujud Demi Anaknya Dimaafkan Keluarga Korban: Anak Kami Salah

Pengakuan Pelaku

Hasil investigasi, akhirnya tersangka mengakui perbuatannya dengan motif jengkel dan emosi dengan ibunya karena selalu dinasehati setiap berada di rumah.

Menurut pengakuan pelaku, sang ibu selalu menyuruhnya untuk mencari pekerjaan.

Keduanya diketahui hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan.

"Pelaku dan korban diketahui sehari-hari memang tinggal bersama, sebagai ibu dan anak tunggal."

"Karena kesulitan ekonomi, korban sebagai seorang ibu kerap memberikan nasihat anaknya mencari kerja yang layak," ungkap Piter.

Borgol
Pengakuan pelaku, anak yang habisi nyawa ibu dan membuat korban seolah tewas dalam keadaan sujud (net)

Korban juga memberi saran agar pelaku pergi ke Jakarta, menyusul kakak keponakannya.

"Bahasanya, apa tidak ingin memperbaiki rumah supaya kita bisa hidup dengan layak," sambungnya.

Masih dari Tribun Solo, DP mengakui semua perbuatan kejinya kepada aparat kepolisian.

"Saya (jengkel) karena dengan kata-kata (ibu saya) yang sebenarnya menasehati, tapi ya karena perbuatan kelewatan saya," kata DP, Rabu.

Saat penganiayaan terjadi, korban sempat melawan dengan menangkis pukulan pelaku.

Namun, karena kalah tenaga, perlawanan itu tak berhasil.

"Ada sekali (melawan), waktu saya pukul sekali, namun aku pukul tangannya ngewalan dan kalah tenaga sama saya, lemas kemudian pingsan," ungkapnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP junto Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved