Pengakuan Guru Ngaji yang Cabuli Muridnya, Aksi Lecehkan Sesama Jenis Sudah Jadi Hobi dan Gaya Hidup

Kasus pelecehan sesama jenis yang dilakukan oknum guru ngaji terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribunnews.com: Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni dan Instagram.com/polres_mojokerto
(KIRI) Polisi saat memperlihatkan barang bukti kasus pelecehan sesama jenis guru ngaji di Mojokerto dan (KANAN) RD, guru ngaji yang melecehkan 3 muridnya saat diamankan pihak kepolisian. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pelecehan sesama jenis yang dilakukan oknum guru ngaji terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Dilaporkan pelaku pelecehan pria 40 tahun berinisial RD.

Sementara korbannya merupakan 3 murid laki-laki dari pelaku sendiri.

Mereka memiliki umur antara 12 hingga 15 tahun.

Modus pelaku agar bisa melecehkan korban dengan tes akil balig

Bagaimana kelengkapan informasinya? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari Kompas.com dan TribunJatim.com, Jumat (15/7/2022):

Beraksi sejak Januari 2022

Kasus ini mulai terungkap saat Polres Mojokerto menerima laporan dari para korbannya.

Polisi kemudian melakukan pendalaman hingga menemukan fakta pelaku sudah beraksi sejak awal tahun 2022.

Jumlah korbannya berjumlah 3 orang, yakni YSA (12) pelajar SD, Ag (13) pelajar SD dan FRD (14) pelajar SMP.

Para korban dilecehkan pelaku berulang kali.

Kini, RD yang tercatat sebagai warga Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia dijerat UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 15 tahun.

Baca juga: Nonton Rekaman CCTV Hotel, Korban Pelecehan Syok Lihat Tingkah Motivator JE: Ternyata Gak Cuma Saya

Modus tersangka

Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar mengatakan, tersangka melancarkan aksinya saat jam istirahat saat mengaji.

Korban dilecehkan dalam waktu yang berbeda-beda.

Modusnya, tersangka memanggil korban untuk datang ke kantor seketariat Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

Tersangka kemudian meminta korban untuk memijatnya.

Modus berlanjut saat tersangka memutar video dewasa di HP miliknya.

Korban diminta memegang HP, sementara tersangka memegang alat kelamin korban dan melakukan pelecehan.

“Pelaku berpura-pura membujuk santri dengan dalih sudah akil balig apa belum. Kemudian pelaku melakukan pelecehan seksual," tambah Apip.

Pengakuan tersangka

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Gondam menambahkan, berdasarkan pengakuan tersangka, RD pernah menjadi korban pelecehkan saat kecil.

Kejadian tersebut membuat tersangka memiliki indikasi kelainan seksual.

"Kecil dahulu mendapat perlakuan seperti itu (pelecehan seksual) di lingkungannya," ucap Gondam.

"Tersangka ini ada sedikit kelainan asusila, di mana (pelecehan seksual) hobi atau lifestyle yang bersangkutan," tambahnya.

Baca juga: Profil hingga Sosok Julianto Eka Putra, Terdakwa Pelecehan Seksual yang Bangun Banyak Sekolah Gratis

Penjelasan psikolog

Psikolog dari Women's Crisis Center (WCC) Mojokerto, R. Dewi Novita Kurniawati yang terlibat menangani kasus ini memberikan penjelasannya.

Ia menyebut pelaku mengidap kelainan seksual.

Pernyataan Dewi berdasarkan cerita dan pengakuan tiga murid yang menjadi korban.

“Pelaku mengidap kelainan seksual, pedofil-biseksual. Karena korbannya ini sesama jenis dan masih anak-anak," ucapnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Mohammad Romadoni)(Kompas.com/Moh. Syafií)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Pelecehan Sesama Jenis oleh Guru Ngaji di Mojokerto, Korbannya 3 Murid, Pelaku Punya Kelainan

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved