Keluarga Minta Polisi Usut Kematian Brigadir J, Prabowo Beri Respon Ini Soal Pembentukan Tim Khusus
Tanggapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal kasus meninggalnya Brigadir J hingga kecurigaan ayah almarhum.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo menjadi sorotan publik.
Untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus yang melibatkan Wakapolri Komjen Pol Gatot Edi Pranomo beserta jajarannya.
Pembentukan tim khusus oleh Kapolri tersebut diharapkan dapat mengkuak secara terang insiden kematian Brigadir J yang dinilai janggal oleh banyak pihak.
Terkait kejadian tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak mau berkomentar banyak terkait tim khusus yang dibentuk Kapolri.
"Kan sudah ada yang ngurus," kata Prabowo, dilansir dari Youtube Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).
Sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Gatot Edi Pramono mengatakan, tim khusus Mabes Polri telah mendalami hasil olah TKP peristiwa penembakan Brigadir J.
Pihaknya juga mendalami lagi hasil pemeriksaan tim forensik, baik laboratorium forensik maupun tim lab forensik.
Gatot pun menegaskan pihaknya bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Di samping itu, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan, anaknya itu tak mungkin masuk ke kamar istri Ferdy Sambo begitu saja.
Baca juga: Akhirnya Satpam Ungkap Sosok Penting yang Danai Penggantian Decoder CCTV Komplek Irjen Ferdy Sambo
Mana mungkin dia datang ke kamar istri seorang jenderal, apalagi dia seorang pengawal lah bahasa awamnya. Kalau nggak dipanggil mana mungkin dia datang ke kamar. Masa iya masuk begitu saja," kata Samuel, dilansir dari KompasTV, Sabtu.
Namun ia pun menyerahkan kasus ini kepada polisi yang tengah melakukan penyelidikan.
"Tapi ya itu terserah, kronologis katanya, ya sah-sah saja orang itu kan. Kita lihat ntar," jelasnya.
Ia pun kemudian menceritakan kronologi versi kepolisian yang ia terima.
"Awalnya kita tanya, katanya awal anak ini masuk ke kamar Ibu Putri (istri Ferdy Sambo). Orang itu baru pulang dari Magelang, anak saya juga ikut," tutur Samuel.

Samuel mengatkan, istri Ferdy Sambo itu memang biasanya tak langsung pulang ke rumah pribadi jika selesai dari luar kota.
"Di rumah dinas dulu, untuk swab, untuk PCR. Jadi sesudah diperiksa, nunggu hasil ibu ini rebahan istrirahat di kamar. Ya namanya di kamar pribadi kan berpakaiannya agak sensitif. Jadi tiba-tiba katanya masuklah anak saya ini," katanya menceritakan kronologi versi polisi.
Baca juga: Komnas Perempuan Ungkap Curhatan Istri Irjen Ferdy Sambo, Teka-teki soal Decoder CCTV Masih Misteri
Tim Khusus Batal Rapat
Tim khusus batal menggelar rapat analisa dan evaluasi (anev) internal, untuk membahas kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Sedianya, rapat tersebut digelar pada Sabtu (16/7/2022) mulai pukul 14.30 WIB.
"Iya (rapat anev batal digelar)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dilansir dari Wartakotalive.com, Sabtu.
Dedi menjelaskan, alasan pembatalan rapat anev internal tersebut, karena tim khusus masih fokus bekerja melakukan penyelidikan.
"Fokus kerja tim dulu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikabarkan menggelar rapat analisa dan evaluasi (anev) internal, terkait kasus ditembak matinya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat, di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Dari undangan yang diterima Tribunnews, rapat anev tersebut diagendakan sekira pukul 14.30 WIB di Gedung Rupatama, Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Namun, Mabes Polri hanya menyebut tim khusus masih tetap bekerja, ketika ditanya terkait agenda rapat anev internal tersebut.
"Tim masih bekerja semua ya," kata Kadiv Propam Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (16/7/2022).
Sejumlah pejabat Polri disebutkan akan menghadiri rapat anev internal tersebut, seperti Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, dan Kabaintelkam Irjen Ahmad Dofiri.
Baca juga: Cerita Satpam Soal Penggantian Decoder CCTV Usai Tragedi di Rumah Irjen Ferdy Sambo: Saya Gak Berani
Tiga Kapolda
Tiga Kapolda juga tertulis dalam undangan tersebut, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Simanjuntak, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto juga disebutkan dalam agenda tersebut, untuk memaparkan hasil penyidikan sementara.
Hingga pukul 16.10 WIB, belum diketahui apakah rapat anev internal tersebut sudah dimulai atau belum.
Pantauan di lokasi, Tribunnews belum melihat adanya pejabat Polri yang tampak di Gedung Rupatama, Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Bharada E
Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melecehkan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam, itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Ramadhan menuturkan, fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.
Ia menuturkan, istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.
Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
Baca juga: Jengkel Tak Dianggap saat Terjadi Penembakan di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polisi Datangi Rumah Pak RT
Menurutnya, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.
“Pertanyaan Bharada E direspons oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” beber Ramadhan.
Bharada E merupakan anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.
Sedangkan Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam.
Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya saat insiden penembakan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Bharada E terjadi.
"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut."
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," jelas Ramadhan.
Ramadhan menuturkan, Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui peristiwa itu, setelah ditelepon oleh istrinya. Dia lantas melihat Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelepon Pak Kadiv Propam."
"Kemudian datang, setelah tiba di rumah, Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu."
"Pak Kadiv Propam langsung menelepon Polres Jaksel, dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," terang Ramadhan.(*)