Istrinya Tewas Tertimbun Longsor di Bogor, Suami Ungkap Penyesalan : Sudah Diingetin Jangan ke dalam
Jasad sang istri yang tertimbun longsor berhasil dievakusi pada tengah malam, suami ungkap penyesalan sempat ingatkan korban
Penulis: Damanhuri | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Musibah longsor yang terjadi pada Jumat (16/7/2022), menewaskan seorang perempuan berinisial M.
Tubuh wanita berusia 52 tahun itu terhimpit beton hingga puing bangunan akibat bencana tanah longsor.
Raut kesedihan masih terlihat di wajah seorang suami berinisial A saat dijumpai TribunnewsBogor.com di rumah duka, di Kampung Got RT 002 RW 008, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Lelaki paruh baya itu hanya bisa pasrah menerima takdir yang menimpa pada istrinya yakni M.
M menjadi salah satu korban meninggal dunia saat musibah longsor itu terjadi.
Baca juga: Detik-Detik Warga Kampung Got Kota Bogor Tertimbun Longsor, Sempat Menjawab ‘Iya’ Saat Dipanggil.
Jasad sang istri baru berhasil dievakusi pada tengah malam setelah tim SAR gabungan melakukan upaya evakuasi di lokasi kejadian.
“Ketemu jam 11an malam, cuman diangkat jam 12-an malam, karena kan temboknya besar harus pakai alat untuk dipotong,” terang A dengan nada suara yang masih lemas.
A pun membuka kembali memorinya pada detik-detik sebelum musibah yang menelan nyawa istri tercintanya tersebut.
Menurut A, ia sempat mencegah sang istri M untuk masuk ke dalam rumahnya.

Saat itu A mengecek rumah tetangganya yang posisinya berada di atas kediamannya itu.
“Saya lihat air dari atas rumah orang ke bawah, saya udah ingetin ke istri, jangan ke dalam. Akhirnya saya berangkat ke atas ngecek,” tutur A kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/7/2022).
Baca juga: Detik-Detik Warga Kampung Got Kota Bogor Tertimbun Longsor, Sempat Menjawab ‘Iya’ Saat Dipanggil
Saat air mulai masuk ke dalam kata A, M mencoba untuk menutup pintu yang posisinya berada di dapur.
Tak lama kemudian, nahasnya sang istri tertimbun tembok batu.
Rasa sesal yang dialami A dikarenakan meninggalkan sang istri M.
“Itu juga kalau saya gak ke atas InsyaAllah gak kena musibah, saya ke atas istri ke dalam,” dengan nada rintih.
