Jalur Tambang Bogor Bakal Dibangun Tahun 2023, DPRD Minta Dipercepat
Jalur tambang di wilayah utara Kabupaten Bogor dikabarkan bakal segera dibangun pada tahun 2023 mendatang.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, RUMPIN - Jalur tambang di wilayah utara Kabupaten Bogor dikabarkan bakal segera dibangun pada tahun 2023 mendatang.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana mengatakan bahwa memang sudah banyak masyarakat yang menanyakan terkait pembangunan ini.
Pihaknya pun mengaku sudah melakukan koordinasi terkait hal ini dengan Pemprov Jawa Barat selaku pihak yang akan membangun jalur tambang.
"Masyarakat menanyakan kapan akan action-nya. Dari Pemprov Jabar itu tahun 2023 rencana action-nya," kata Daen Nuhdiana kepada TribunnewsBogor.com di Rumpin Bogor, Senin (18/7/2022).
Meski begitu, Daen meminta agar pembangunan jalur tambang ini dipercepat.
Hal ini pun sudah dikoordinasikan oleh DPRD ke PUPR dan BKSDM Jawa Barat.
Ditambah lagi pembangunan jalur tambang ini juga merupakan janji politik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akan berahir masa jabatannya pada tahun 2024 mendatang.
"Kalau bisa secepatnya dan kami akan melihat sejauh mana juga mereka yang sudah melaksnakan rapat-rapat di provinsi," kata Daen Nuhdiana.
Adapaun teknis pelaksana pembangunannya, kata dia, boleh siapa saja namun yang penting segera dilaksanakan
"Kami masyarakat Kabupaten Bogor khususnya DPRD minta segera dilaksanakan. Saya kira dengan anggaran provinsi juga cukup lah menurut saya," pungkas Daen Nuhdiana.
Dikerahui, soal jalan umum yang dilintasi truk tambang ini sudah menjadi keluhan masyarakat wilayah utara Kabupaten Bogor sejak lama.
Warga yang melintasi akses jalan umum harus ekstra hati-hati karena jalan rusak parah, berdebu saat kering dan licin ketika diguyur hujan.
Selain dianggap merusak akses jalan warga, aktivitas truk tronton tambang di jalan umum ini juga dikenal rawan akan kecelakaan dan sudah menewaskan banyak nyawa.
Permasalahan ini tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Rumpin, tapi juga di Kecamatan Gunungsindur, Parungpanjang, Cigudeg dan Ciseeng.(*)
