Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tewas saat Latihan Pesawat Tempur, Ini Sosok Pilot Lettu Pnb Allan Safira, Tinggalkan Istri dan Bayi

Pesawat tersebut diketahui meledak hingga kondisi jenazah sulit diidentifikasi. Namun ada beberapa bagian tubuh yang sudah diamankan

Editor: khairunnisa
TNI AU
Sosok Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, pilot pesawat tempur yang tewas saat latihan terbang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasib seorang pilot Pesawat tempur bernama Lettu Pnb Allan Safira tragis.

Lettu Pnb Allan Safira meninggal dunia usai Pesawat tempur yang dikendalikannya jatuh di Blora, Jawa Tengah pada Senin (18/7/2022) malam.

Akibat kejadian tersebut, pilot Pesawat tempur bernama lengkap Lettu Pnb Allan Safira Indra Wahyudi itu ditemukan tewas.

Lettu Pnb Allan Safira adalah perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015.

Ia juga menyelesaikan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.

Menurut Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Kapten Sus Yudha Pramono, Lettu Pnb Allan Safira baru menikah tahun 2021 dan memiliki seorang balita.

“Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi meninggalkan seorang istri dan anak yang masih balita,” ujar Yudha melalui pesan singkat, Selasa (19/7/2022).

Kecelakaan tersebut berawal saat pesawat lepas landas dari Lanud Iswahjudi di Magetan, Jawa Timur untuk menjalankan misi Nigth Tactical Intercept pada Senin malam sekitar pukul 18.24 WIB.

Terakhir, Lettu Pnb Allan Safira melakukan kontak dengan flight director pada 19.25 WIB.

Setelah itu, Lanud Iswahjudi kehilang kontak hingga mendapatkan kabar pesawat Jatuh di Blora.

Pesawat tersebut diketahui meledak hingga kondisi jenazah sulit diidentifikasi.

Prajurit TNI AU dan sejumlah petugas dari instansi lain melakukan evakuasi jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah
Prajurit TNI AU dan sejumlah petugas dari instansi lain melakukan evakuasi jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah (Dispenau)

Namun ada beberapa bagian tubuh yang sudah diamankan dan dijadikan satu di kantong jenazah.

"Saya melihat secara langsung di lapangan, memang kondisi jenazah, mungkin karena kondisi pesawat meledak sehingga tidak bisa mengindentifikasi secara lengkap," kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 0721/Blora, Letnan Kolonel Infanteri Andy Soelistyo Kurniawan Putra.

"Tapi, beberapa bagian sudah bisa kami amankan, untuk kami jadikan satu di kantong jenazah," ucap Andy, saat ditemui wartawan di Balai Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, pada Selasa (19/7/2022) dini hari.

Proses evakuasi dilakukan pada Selasa (19/7/2022) pagi karena lokasi jatunya pesawat minim penerangan saat malam hari.

Baca juga: Bikin Jenderal Andika Perkasa Bangga, Prajurit TNI Ini Jadi Teknisi Pesawat Tempur Wanita Pertama

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved