Mengungkap Tabir Kematian Brigadir J, Skenario Dugaan Pembunuhan Berencana Disorot Anak Buah Kapolri
tim khusus bentukan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih berusaha mengungkap tabir pembunuhan Brigadir J.Aroma pembunuhan berencana mencuat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) nampaknya menyoroti kinerja Kapolri soal penanganan kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam, Ferdy Sambo.
Jokowi meminta institusi dibawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu bekerja secara profesional dalam menangani kasus tewasnya Brigadir J.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Menurut Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tim khusus tengah menggabungkan penyelidikan penanganan kasus kematian Brigadir J yang dilakukan di tingkat Polres, Polda hingga Bareskrim Polri.
Baca juga: Presiden Jokowi Soroti Kinerja Kapolri soal Kasus Tewasnya Brigadir J, Komnas HAM Ungkap Temuan Baru
"Saya kira semuanya sedang berjalan dan tentunya tim yang ada ini tentunya akan menggabungkan antara Polres, Polda dan Bareskrim jadi satu rangkaian peristiwa, yang kemudian bisa dijelaskan secara transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/7/2022).
Di sisi lain, Sigit menuturkan bahwa pihaknya juga tengah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi hingga pengumpulan alat bukti.
"Tentunya semua tahapan saat ini sedang berjalan proses pemeriksaan saksi sedang berjalan, pengumpulan alat bukti juga berjalan," jelas Sigit.
Nantinya, kata Sigit, tim khusus bentukannya itu bakal menyimpulkan kasus itu secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Tentunya kita akan mengumpulkan selain saksi juga bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara scientific sebagaimana komitmen kami untuk memproses seluruh peristiwa yang ada ini dengan pertanggungjawaban secara scientific crime investigation," pungkasnya.
Disisi lain, Jokowi menekankan agar kasus tersebut diusut secara tuntas.
“Saya sudah sampaikan, usut tuntas. Buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan," kata Jokowi di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, (21/7/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com.

Menurut Jokowi, transparansi mengusut kematian seorang brigadir yang menghohkan Indonesia ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik pada Polri.
Dia mengatakan, masyarakat jangan sampai ada keragu-raguan laga atas kejadian itu.
"Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik pada Polri harus dijaga,” pungkasnya.
Pada saat bicara soal kasus ini pekan lalu, Presiden Jokowi juga sudah instruksikan agar hukum ditegakkan seadil-adilnya, atau tidak pandang bulu.