4 Jam Tunggu Brigadir J Diautopsi Ulang, Ibunda Nangis Sampai Sesak Napas: Tuhan Nyatakan Mukjizatmu
Ibunda Brigadir J menangis sampai sesak napas saat menunggui putranya diautopsi ulang selama 4 jam di RSUD Sungai Bahar, ia terus merapal doa.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Akhirnya setelah 4 jam menunggu, proses autopsi ulang jenazah Brigadir J selesai dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi, Rabu (27/7/2022).
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak yang tak bisa ikut ke ruang autopsi tampak terlihat menangis sambil terus merapalkan doa.
Autopsi ulang Brigadir J berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan baru selesai tadi sekira pukul 13.00 WIB.
Pada pukul 12.00 WIB, bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak dan seorang anggota keluarga yang lain keluar dari autopsi.
Sementara itu, ibunda Brigadir J yang sedang duduk tampak gelisah dan terus merapal doa-doa.
Adik-adik Brigadir J, termasuk Brigadir LL yang dimutasi oleh Mabes Polri ke Polda Jambi pun terlihat tegang.
Dikatakan Rohani Simanjuntak, proses autopsi ulang belum selesai.
"Belum selesai, semua tim sedang makan siang, kemungkinan masih lama," ujar Rohani Simanjuntak.
Baca juga: Video Detik-detik Pembongkaran Makam Brigadir J, Kuasa Hukum: Peti Jenazah Menebar Wangi dan Segar
Saat pukul 13.00 WIB, tim dokter pun satu persatu keluar dari ruang autopsi pertanda proses autopsi ulang Brigadir J sudah selesai.
Bibi Brigadir J yang lain, Roslin Simanjuntak terlihat bergegas menuju ruang autopsi.
Ia tampak sudah tak sabar ingin melihat kondisi Brigadir J seusai diautopsi ulang.
"Kami menunggu kedatangan anak kami dari ruang autopsi. Dan akan kami bawa entah kemana," ucap Rohani, dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Facebook Rohani Simanjuntak.

Sementara itu, ibunda Brigadir J masih juga menangis sampai sesak napas saat menunggui putranya diautopsi ulang.
"Saya hampir sesak napas kawan-kawan. Saking menunggu kehadiran anak saya. Haduh ya Allah Tuhan," ucap Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J.
Sang ibunda bahkan terlihat berjalan tertatih-tatih menuju menunggu di depan ruang autopsi.
Ia bahkan hampir jatuh pingsan.
Beruntung, adik-adik Brigadir J pun langsung memapah tangan sang ibunda.
Baca juga: Peti Jenazah Brigadir J Dibuka, Tangis Ibunda Pecah Maksa Masuk ke Ruang Autopsi : Anakku Mana?
Ke arah kamera, ibunda Brigadir J tampak melambai-lambaikan tangannya.
Kerabat yang lain pun meminta doa agar pengungkapkan kasus kematian Brigadir J ini bisa lancar.
"Mohon dukungan dan doanya," ucapnya.
Tak hanya ibunda, adik Brigadir J, yakni Barigadir LL pun mengaku deg-degan mengetahui soal hasil autopsi kakaknya.
"Apakah jantungmu dag dig dug menunggu kehadiran abangmu keluar dari ruang autopsi?" tanya Rohani Simanjuntak.

Pertanyaan itu tak dijawab Brigadir LL.
Sementara itu, detik-detik jenaah Brigadir J keluar dari ruang autopsi, ibunda tampak tak henti menangis.
"Yang sabar ya kakakku, yang sabar," ucap Rohani sambil mengelus-elus kepada ibunda Brigadir J.
"Banyak berdoa kakak, banyak berdoa," tambahnya.
Baca juga: Kesaksian Penggali Makam Brigadir J Sebelum Autopsi Ulang, Jasad Masih Utuh Seperti Saat Dimakamkan
Pihak keluarga pun merapalkan doanya yang dipimpin oleh perwakilan gereja.
"Bapak yang terkasih, dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan berikanlah kekuatan kepada kami.
Nyatakan mukjizatmu ya Tuhan. Di dalam namamu yang Kudus, walau kami kecil, tapi ada Tuan yang agung bersama kami. Nyatakan mukjizat dan pertolonganmu ya Tuhan," ucapnya.
"Amin, amin, amin," pungkasnya.

Untuk diketahui proses autopsi ulang Brigadir J dilakukan untuk menjawab keraguan terkait penyebab kematian Brigadir J.
Permohonan autopsi ulang disampaikan keluarga Brigadir J melalui kuasa hukumnya.
Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik Polri dan juga tim independen.
Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.
Baca juga: Makam Brigadir J Dibongkar, Ibunda Menjerit Sebut Nama Istri Sambo: Dimana Kau saat Anakku Dianiaya?
Minta Tim Forensik Periksa Bagian Ini
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dirinya meminta kepada tim forensik untuk melakukan pemeriksaan Jenazah dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Karena dalam proses autopsi akan terungkap berbagai luka yang ada di tubuh Brigadir J.
"Nanti kan akan kita ketahui berdasarkan autopsi ulang apa apa saja lukanya post morten atau ante mortem, jenis jenis luka ini, luka apa saja, akibat peluru atau timah panas misalnya, akibat benturan misalnya, ataukah misalnya akibat senjata tajam, itukan perlu pemeriksaan," ucapnya.
Kemudian dari informasi keluarga Kamaruddin menyebut bahwa Brigadir J saat masuk polisi fisiknya sempurna, khususnya kakinya, sejak dilahirkan bisa berdiri tegap, sampai menjadi polisi.

Namun setelah meninggal, ia mengungkapkan jika satu kaki Brigadir J jadi bengkok, tidak bisa lurus lagi.
"Disitu tadi malam saya minta kepada tim forensik, mengapa anak ini ketika melamar polisi kakinya lurus dan sempurna sehingga bisa menjadi anggota polri, tapi setelah meninggal kakinya tidak bisa lurus lagi," ujarnya.
Itu yang menbuat dirinya meminta kepada tim dokter forensik untuk memeriksa kakinya Brigadir J pertama apakah benar kakinya bengkok kemudian mengapa bengkok.
"Tadi malam kita minta memeriksa alat vital termasuk juga mohon maaf duburnya juga kami minta periksa, jadi jangan sampai ada yang terlewatkan," ucapnya.
"Dari ujung rambut sampai dengan ujung jari kaki itu saya minta diperiksa, jangan sampai terlewatkan sedikitpun," tambahnya.
Ia juga meminta kepada pengamat kesehatan yang sudah diutus kuasa hukum untuk mengawasi dan mencatat apa saja yang dilihat. (*)