Kisah Kakek Penjual Bakso di Bogor, Sering Diganggu Preman Hingga Menangis Atas Hasil yang Didapat
Seorang kakek di Cigombong, Kabupaten Bogor banting tulang berjualan bakso. Buah dari semangatnya, dia berhasil membuat anaknya masuk polisi.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Teriknya matahari di atas kepala tak membuat pedagang bakso keliling berhenti demi mengais rezeki.
Usia senja bukan menjadi penghalang bagi pria yang kini telah berusia 68 tahun bernama Suryanto.
Dengan sekuat tenaga, Suryanto masih gagah mendorong gerobak bakso keliling kampung.
Ketika menjual dagangannya, Suryanto keliling kampung di Cigombong, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Cerita Kakek Sopir Angkot di Cisarua Bogor, Setoran Sering Kurang, Tertolong Anak Sekolah
Semangat pantang menyerah itu membuahkan hasil positif.
Ya, Suryanto berhasil mendidik anak-anaknya hingga sukses menjadi Abdi Negara.
Kesuksesan sang anak menjadi modal semangat saat berjualan bakso keliling kampung.
Saat berjualan, Suryanto mengaku bahwa dulu kerap mendapatkan intimidasi dari preman yang ingin makan gratisan.
Namun, hal tersebut sudah tak ada lagi semenjak sang anak menjadi seorang Polisi.
“Awalnya anak saya itu cita-citanya jadi polisi. Alhamdulillah sekarang sukses, yang satu jadi pembina di SPN, yang no 2 di Polda Bandung tapi digeser ke Polres Sumedang,” tutur Suryanto kepada TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Cerita Yani Rumahnya Diketuk Tengah Malam, Kaget Melihat Ada Sosok Kecil saat Pintu Dibuka
Tetesan air mata
Air mata bangga terhadap sang anak pun menjadi tanda bahwa ia berhasil mendidik sang anak menjadi sukses.
“Bangga, saya waktu anak saya masuk itu Sampai nangis-nangis, saking bangganya senang,” ucap Suryanto.
Meskipun anak-anaknya sukses, namun ia tak ingin membebani sang anak yang sudah berkeluarga.
Siapa sangka, hingga saat ini Suryanto masih terus berkeliling mendorong gerobaknya itu sedari tahun 1986.
Baca juga: Kisah TKW Asal Blitar Dinikahi Bule Pasca Kenalan di Bandara, Cerita Cintanya Disorot Media Asing
Namun, jerih payahnya itu pun tak mengkhianati hasil, yang di mana dulu sempat mengontrak kini ia menjadi juragan kontrakan.
“Gak ada panas gak ada hujan demi anak soalnya anak yang cewek itu ngajar di PAUD Cigombong, ada satu lagi cewek pengen jadi Polwan yang masih harus dibiayai. Kalau ngandelin kakak-kakaknya gak mungkin udah pada punya keluarga,” tandasnya.
Kendati demikian, ia pun berharap agar sang anak tetap akur dan selalu bersyukur atas pencapaiannya tersebut.(*)