Kisah Penjual Bakso di Bogor, 36 Tahun Dorong Gerobak Hingga Sukses Mendidik 2 Anaknya Masuk Polisi
Panasnya terik matahari bukan menjadi penghalang bagi Suryanto untuk tetap berjuang demi keluarganya di rumah.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Panasnya terik matahari bukan menjadi penghalang bagi Suryanto untuk tetap berjuang demi keluarganya di rumah.
Kakek berusia 68 tahun itu tak pernah putus asa meski usianya sudah cukup senja.
Semangatnya dalam mencari nafkah untuk keluarga tak kalah dengan mereka yang masih berusia muda.
Ya, pria bertopi koboy ini berprofesi sebagai pedagang bakso keliling.
Gerobak bakso berwarna biru langit itu menjadi teman setia sekaligus penyambung hidup Suryanto dan keluarganya.
Handuk kecil yang tergantung dipundak Suryanto menjadi pengapus keringat saat ia keliling mendorong gerobak bakso disekitaran wilayah Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Lelah Suryanto pun seolah terbayar saat melihat dua orang anaknya lolos menjadi anggota Polisi.
Bahkan, air matanya sampai tak terbendung ketika mendapat kabar dua buah hatinya itu masuk di instansi Polri yang kini dipimpin Jenderal Listyo Sigit Prabowo tersebut.
“Bangga saya, waktu anak saya masuk (Polisi,red) itu saya sampai nangis-nangis, saking bangganya senang,” ucap Suryanto saat diwawancara TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022).

Sukses mendidik sang anak hingga menjadi anggota Polri, tak membuat Suryanto besar kepala.
Ia tetap menjadi sosok yang sederhana dan ramah kepada siapa saja.
Suryanto menjelaskan, saat ini kedua anaknya yang menjadi anggota polisi tengah bertugas di lokasi tugasnya masing-masing.
“Awalnya anak saya itu cita-citanya jadi polisi. Alhamdulillah sekarang sukses, yang satu jadi pembina di SPN, yang nomor dua di Polda di Bandung tapi digeser ke Polres Sumedang,” terangnya.
Meskipun anak-anaknya sukses, namun ia tak ingin membebani sang anak yang sudah berkeluarga.
Ia masih tetap berjualan bakso meski tenaganya sudah tak segagah saat ia masih muda.
Sudah sekitar 36 tahun atau sejak tahun 1986 Suryanto berjualan bakso keliling.
Penghasilannya berjualan bakso selain untuk makan dan sekolah anak-anaknya, sebagian ia tabungkan untuk membeli sepetak tanah untuk ia berteduh bersama istri dan anaknya.
Usanya kersanya pun tak sia-sia, Suryanto yang awalnya tinggal dengan mengontrak rumah, kini ia malah memiliki sejumlah rumah kontrakannya.
“Gak ada panas, gak ada hujan demi anak soalnya anak yang cewek itu ngajar di PAUD Cigombong, ada satu lagi cewek pengen jadi Polwan yang masih harus dibiayai. Kalau ngandelin kakak-kakaknya gak mungkin udah pada punya keluarga,” kata dia.
Saat ini, ia hanya berharap seluruh anak-anaknya tetap akur dan selalu mensyukuri setiap rezeki yang diterima.