Polisi Tembak Polisi
Ferdy Sambo Diam-diam Ternyata Sudah Diperiksa Soal Kematian Brigadir J, Pakar: Timsus Gak Jelas
Diam-diam, timsus ternyata sudah periksa Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tanpa ada keterbukaan terhadap publik seperti yang dijanjikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, ternyata Kadiv Propam Nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo sudah diperiksa oleh tim khusus (timsus) bentukan Kapolri terkait kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal itu dikatakan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto, dalam Kompas Malam, Selasa (2/8/2022)
Menurutnya proses menggali keterangan untuk mengungkap penyebab tewasnya Brigadir J memang tidak sepenuhnya disampaikan ke publik.
“Kami sudah cek, sudah diperiksa (Irjen Ferdy Sambo) memang semua kegiatan yang dilakukan oleh tim khusus ini tidak semuanya diumumkan ke publik,” kata Benny Mamoto.
“Tetapi proses ini tetap berjalan terus," tambahnya.
Menurut Benny, Kompolnas emastikan akan terus mengawasi dan mengkuti perkembangan dari kasus tewasnya Brigadir J.
Baca juga: Mahfud MD Geleng-geleng Kepala Lihat Hasil Visum Brigadir J, Sebut Ada Psiko-Politis di Kasus Ini
“Kami dari Kompolnas terus mengawasi dan mengikuti perkembangan kasus ini dalam hal penanganannya, jadi kita semua mengikuti melalui media,” ucapnya.
“Kemarin, sudah ada apa namanya pemeriksaan TKP dalam konteks uji balistik, kemudian juga pemeriksaan pendalaman.”
Dalam keterangannya, Benny menyampaikan Kompolnas juga telah menyepakati untuk mengagendakan pemanggilan tim dari Puslabfor dan Pusinafis serta digital forensik.
“Sudah disepakati waktunya, sehingga kami akan terus melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa proses penyidikan ini berjalan, kalau bisa secepatnya karena publik sangat menunggu pengungkapan kasus ini,” ujar Benny Mamoto.
Lantas dikonfirmasi, apa yang didapatkan Kompolnas dari hasil pemeriksaan Irjen Ferdy Sambo, Benny Mamoto menolak menjelaskan.
Baca juga: Ayah Ungkap Bukti Brigadir J Dijebak, Mahfud MD Bereaksi Lihat Hasil Autopsi : Bukan Kriminal Biasa
Dia mengatakan perihal hasil pemeriksaan Irjen Ferdy Sambo akan disampaikan oleh tim khusus yang telah dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Ya nanti itu biar tim khusus lah yang menyampaikan, kami hanya mengecek apakah sudah dilakukan, ternyata sudah dilakukan,” kata Benny Mamoto.
Sebagaimana diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memang membentuk tim khusus untuk dapat mengungkap perkara tewasnya Brigadir J secara profesional.
Adapun Brigadir J tewas di rumah Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022 setelah baku tembak dengan Bharada E.
Di dalam tim khusus bentukan Kapolri tersebut, ada Kompolnas dan Komnas HAM yang bekerja secara eksternal dan independen untuk perkara ini.
Timsus Tidak Terbuka
Menanggapi hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyayangkan sikap Timsus Polri yang menurutnya tidak terbuka dalam mengusut kasus Brigadir J.
"Rupanya sudah diperiksa oleh Timsus ya. Masalahnya Timsus tidak terbuka," kata Refly Harun.
Menurut Refly Harun, pemeriksaan yang dilakukan oleh Timsus Polri terhadap Ferdy Sambo itu juga tidak jelas.
"Persoalannya adalah pemeriksaannya gak jelas, kapan, hasilnya apa. Karena ini adalah saksi kunci ya," tuturnya di kanal YouTube Refly Harun, Rabu, 3 Agustus 2022.
Mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, Ferdy Sambo adalah orang yang berada di luar tempat kejadian perkara (TKP) saat baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E terjadi.
Meski demikian, bukan berarti Ferdy Sambo tidak memiliki kaitan dengan kasus Brigadir J.
"Tapi tentu saja kaitan-kaitannya bukan tidak mungkin, tidak ada. Tetapi itu perlu pembuktian karena toh semua dari mereka adalah ajudan-ajudan dari Ferdy Sambo," ujarnya.
"Apakah ada kaitannya dengan Ferdy? Kita nanti lihat ya. Karena tidak bisa juga kita mengatakan pasti ada kaitannya, tapi tidak bisa juga kita mengatakan tidak ada kaitannya," kata Refly Harun menambahkan.
Baca juga: Bharada E Tembak Brigadir J Tapi Belum Jadi Tersangka, Pengamat Sindir Polisi: Peluru Tak Bisa Jalan
Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga itu mengimbau agar jangan sampai pihak tertentu melindungi kepentingan Ferdy Sambo, tetapi kemudian malah mengorbankan polisi dengan pangkat rendah seperti Bharada E.
Lebih lanjut, Refly Harun menilai bahwa berdasarkan pengakuan Bharada E, bisa dipastikan dia lah yang melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Tidak ada lagi kondisi yang katakanlah membuat dia harus membela diri lagi karena lawan sudah tersungkur dan dihabisi," ucapnya.
Namun, Refly Harun mengimbau agar jangan sampai pengakuan Bharada E itu dibuat untuk melindungi orang dan kepentingan tertentu.
"Nah ini jangan sampai kemudian pengakuan dibuat untuk melindungi orang tertentu, kepentingan tertentu, dan hanya untuk membenarkan ada kepala ditembak yang tembus ke hidung," ujarnya.
"Awalnya kan terkesan ada tembak menembak dari depan. Dan jangan lupa ketika mayat dibuka, tidak ada cerita mengenai kepala tersebut. Cerita bahwa kepala bocor dari belakang dengan peluru, itu baru terjadi ketika ada autopsi kedua, dilaporkan oleh tim yang ditugaskan oleh pengacara keluarga Brigadir J," kata Refly Harun menambahkan.
Setelah adanya pengakuan pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak itulah, kata Refly Harun, baru muncul cerita yang mengatakan bahwa Brigadir J ditembak Bharada E setelah tersungkur.
"Tentu proses hukum lah yang kemudian mengatakan ini benar dan itu tidak benar," tegas Refly Harun.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Diam-Diam Irjen Ferdy Sambo Sudah Diperiksa soal Kematian Brigadir J, Pakar: Timsus Gak Jelas