Dedie A Rachim Sebut BBM Subsidi Langka karena Perang Rusia dan Ukraina, Pasokannya Dikurangi

Dedie A Rachim mengatakan bahwa pasokan BBM subsidi kini dibatasi karena berkurangnya stok akibat peperangan Rusia dan Ukraina.

Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Reynaldi Andrian Pamungkas
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Marcopolo Water Adventure Bogor, Tanah Sareal, Kota Bogor, mengatakan dampak dari peperangan Rusia dan Ukraina mengakibatkan berkurangnya beberapa pasokan kepada sejumlah negara di dunia, salah satunya kelangkaan BBM, Minggu (7/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Peperangan antara Rusia dan Ukraina ternyata berdampak kepada langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite pada sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan bahwa BBM bersubsidi saat ini sedang dilakukan pembatasan.

"Memang saat ini terjadi krisis juga, kelangkaan bahan bakar, terutama untuk negara-negara penghasil dan memang transportasi yang semenjak pandemi Covid-19," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, di Halaman Marcopolo Water Adventure Bogor yang berlokasi di Bukit Cimanggu City, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (7/8/2022).

Pembatasan BBM bersubsidi ini, kata Dedie A Rachim jumlah volumenya dikurangi.

Ia memberikan contoh pada satu harinya biasa menyuplai BBM sebanyak 100 trip, tetapi untuk saat ini menjadi 10 trip.

Dari hal tersebut mengakibatkan transportasi di bidang logistik menjadi kesulitan untuk mendapatkan BBM.

Dedie A Rachim mengungkapkan bahwa pada beberapa waktu lalu, Pemkot Bogor sempat mengadakan rapat bersama Hiswana Migas dan perwakilan dari Pertamina Bogor.

"Rapatnya tentang sosialisasi penggunaan semacam kartu atau aplikasi bagi mereka yang bisa mengakses kepada bahan bakar subsidi, hanya kepada kendaraan angkutan umum," jelasnya.

Menurutnya, terdapat beberapa kendaraan-kendaraan yang diprioritaskan juga dalam pengisian BBM ini, seperti ambulans, pemadam kebakaran dan mobil jenazah.

Dalam kasus kelangkaan BBM Pertalite ini, kata Dedie A Rachim masyarakat harus bijak, dikarenakan situasinya yang mendunia, sehingga tidak mungkin pemerintah akan memberikan subsidi BBM secara terus menerus, yang di mana harus diatur.

Lalu, kendaraan-kendaraan pemerintahan pun tidak seluruhnya mendapatkan subsidi, bahkan menurutnya sebagian kendaraan dinas harus membeli bahan bakar nonsubsidi.

Untuk kelangkaan BBM subsidi ini, Dedie A Rachim pun meminta agar masyarakat terus mendoakan untuk keadaan dunia menjadi lebih baik, yang di mana tidak ada lagi peperangan antara Rusia dan Ukraina.

Dedie A Rachim menjelaskan bahwa peperangan itu menjadi salah satu pemicunya, dikarenakan rantai ekonominya yang begitu besar, sehingga pasokan gas dari Rusia yang masuk ke Eropa terhambat karena Ukraina.

"Peperangan Rusia dan Ukraina berdampak kepada kelangkaan BBM subsidi, dari situ mengakibatkan tentu penurunan pertumbuhan ekonomi diberbagai belahan dunia, termasuk di Eropa dan Amerika, tentunya berdampak dari peperangan itu," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved