Pemkab Bogor Dinilai Cuek, Petani Padi di Tanjungsari Bogor Geram Sampai Turunkan Alat Berat

Petani padi di wilayah Tanjungsari, Kabupaten Bogor, dibuat geram. Kegeraman para petani padi tak terlepas dari area persawahan yang mulai kering.

Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Para petani di Tanjungsari, Kabupaten Bogor melebarkan saluran irigasi yang airnya kering tidak mengalir ke pesawahan, hingga menurunkan satu unit alat berat dalam pengerjaannya, Kamis (11/8/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANJUNGSARI - Petani padi di wilayah Tanjungsari, Kabupaten Bogor, dibuat geram.

Kegeraman para petani padi tak terlepas dari area persawahan yang mulai mengalami kekeringan.

Tak hanya itu, para petani di Tanjungsari juga kesal kepada pemerintah daerah Bogor yang dinilai menutup mata atas peristiwa yang terjadi.

Perwakilan dari petani Tanjungsari, Abdul Gofur mengatakan bahwa para aktifis petani ini sampai sampai menurunkan alat berat atas adanya bantuan dari PUPR dan Pertanian Dari PT NIP.

"Alhamdulillah kami beserta Kepala Desa setempat dengan pihak direksi PT NIP membuat kesepakatan untuk biaya operasional kami diberikan," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (11/8/2022).

Digarapnya saluran irigasi ini oleh para petani untuk pelebaran saluran irigasi, hingga dapat mengalirkan air ke pesawahan.

Dalam penggarapan ini, pihak petani Tanjungsari bekerjasama dengan Kepala Desa setempat dalam kesepakatan dan kompensasinya.

"Alhamdulillah kami beraharap jangan ada hujan untuk pembangungan ini agar tidak ada hambatan," kata Abdul Gofur.

Tetapi, pada pelebaran saluran irigasi ini, pihak petani Tanjungsari masih belum merasakan dan melihat adanya air mengalir, yang di mana pada wilayah tersebut masih terdampak kekeringan.

Maka dari itu, para petani Tanjungsari masih harus mengukur hingga pendangkalan terlebih dahulu.

Pengerjaan pelebaran saluran irigasi ini sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu oleh para petani.

Menurutnya, proyek ini juga merupakan salah satu tuntutannya ke pihak PT NIP untuk bertanggungjawab atas keringnya lahan persawahan di wilayah Tanjungsari yang disebabkan oleh pabrik tersebut.

Abdul Gofur mengungkapkan bahwa untuk air di wilayah Tanjungsari masih belum ada karna harus ada pengerukan dan pendangkalan terbelih dahulu yang akan di kerjakan.

"Alhamdulillah dapet Rp 150 juta untuk pengerjaannya untuk normalisasi walaupun di luar kesepakatan awal yang penting ada irigasi dulu, kita kerjain sekarang secepatnya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved