Polisi Tembak Polisi
Pengacara Sebut Bharada E Dijanjikan Uang oleh Ferdy Sambo dan Putri, Jumlahnya Fantastis
Deolipa Yumara membongkar detik-detik Brigadir J ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo, juga ditawarkan uang oleh Putri Candrawathi
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Detik-detik Brigadir J ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo diungkap oleh Deolipa Yumara.
Pengacara Bharada E yang dikenal nyentrik itu juga membongkar skenario Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi setelah Brigadir J tewas.
Menurut Deolipa YUmara, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menawarkan uang dengan jumlah fantastis kepada Bharada E, Brigadir RR dan KM.
Bahkan, kata Deolipa Yumara, uang yang dijanjikan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi itu diperlihatkan kepada ketiga tersangka.
Uang itu disebutkan dalam bentuk pecahan dollar dengan jumlah yang fantastis dan masing-masing tersangka mendapat jumlah yang berbeda.
Pada tayangan Kabar Petang di tvOneNews, Kamis (11/8/2022), Deolipa Yumara membeberkan detik-detik kebringasan Ferdy Sambo menghabisi nyawa Brigadir J.
Sebelum diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak, Bharada E menyebut dirinya sempat melihat Brigadir J berlutut di depan sang jenderal.
"Di Duren 3 itu (TKP) Yosua kelihatannya ogah naik ke atas, jadi Yosua di bawah aja, ada satu lagi, ada brimob, kemudian Ricky di atas, kemudian Yosua disuruh naik ke atas, Richard juga disuruh naik ke atas. Di atas itu sudah ada kejadian si almahum Yosua berlutut di depan Sambo," tutur Deolipa Yumara.
Kemudian saat Brigadir J sedang berlutut, Bharada E mengaku dirinya melihat Ferdy Sambo sedang memegang pistol.
Baca juga: Narasi Orang Dewasa Jadi Isu Liar, Mahfud MD Bakal Bongkar Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J
"Tapi Sambo pakai sarung tangan, biasa namanya mafia kan suka pakai sarung tangan," kata dia.
Deolipa Yumara kembali menegaskan, saat Bharada E tiba di lantai atas, dirinya melihat Ferdy Sambo memegang pistol, sementara Brigadir J berlutut di depannya.
"Dalam posisi itu ada perintah dari Sambo ke Richard, woi sekarang tembak woi, tembak.
Namanya perintah ya Richard ketakutan, kalau tidak nembak mungkin dia kena tembak. Jadinya dia langsung tembak, 4-5 kali, ya mati anak orang," jelasnya.
Ia pun menyebut bahwa saat itu Bharada E tidak melihat keberadaan Putri Candrawathi ada di mana.
"Secara kejiwaan mentalnya kena, kan menembak darah muncrat, jaraknya kan cuma 2 meter. Kalau lihat darah kan jiwa langsung terguncang, darah muncrat, mungkin otaknya muncrat," ujarnya.
