Polisi Tembak Polisi
Ternyata Begini Posisi Tangan Brigadir J saat Dieksekusi Bharada E, Beda dari Cerita Deolipa Yumara
Pengacara Bharada E menceritakan detik-detik dirinya menembak Brigadir J. Ternyata saat itu, Brigadir J berada dalam posisi yang tidak pasrah.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengacara baru Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy mengurai fakta mengejutkan.
Bak ingin membantah cerita Deolipa Yumara, mantan pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mengungkap kejadian sebenarnya di hari Jumat saat Brigadir J meregang nyawa.
Seperti diketahui, Ronny Talapessy kini resmi menjadi kuasa hukum Bharada E.
Bharada E sendiri adalah tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Pemuda asal Manado itu tega menembak sebanyak empat kali ke arah Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Aksi keji itu dilakukan Bharada E atas perintah sang atasan, mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
Baca juga: Brigadir J Tewas Tragis, Uang Rp 200 Juta Almarhum Raib Tanpa Jejak, Ternyata Berpindah ke Sosok Ini
Kini resmi jadi pembela Bharada E, Ronny Talapessy menyebut kesaksian kliennya tidak berubah sejak awal kasus.
Namun ada fakta baru yang diungkap Bharada E kepada pengacaranya.
Fakta itu terkait dengan tudingan Bharada E berniat menghabisi nyawa Brigadir J demi uang.
"Ada beberapa fakta yang terjadi bahwa tidak ada niat adek kami ini, RE, untuk melakukan tindak kejahatan atau melakukan tindak pembunuhan. Dia bukan bagian dalam perencanaan," kata Ronny Talapessy dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Rabu (17/8/2022).

Tak hanya fakta tersebut, pengacara Bharada E juga menceritakan detik-detik dirinya menembak Brigadir J.
Ternyata saat itu, Brigadir J berada dalam posisi yang tidak pasrah.
Baca juga: Dugaan Ferdy Sambo Lakukan Perlawanan ke Timsus Mencuat, Sosok Ini Pasrah Ikut Dimata-matai
Diungkap Ronny Talapessy berdasarkan cerita Bharada E, Brigadir J yang kala itu hendak dihabisi nyawanya, tampak meletakkan kedua tangannya di depan dada.
Hal itu seolah jadi tanda Brigadir J ingin menghindar atau menghentikan aksi tembak Bharada E yang diperintah Ferdy Sambo.
"Kejadian waktu menembak itu posisi tangannya seperti ini (ditaruh di depan seperti menghindar), bukan begini (tangannya di belakang kepala seolah pasrah), Yoshua. Bukan seperti yang disampaikan itu," kata Ronny Talapessy.