Polisi Tembak Polisi
Tangisan Putri Candrawathi Sebelum Brigadir J Dibunuh, Ferdy Sambo Murka Suruh Bharada E Lakukan Ini
Tangisan Putri Candrawathi jelang Brigadir J dihabisi ini rupanya membuat Ferdy Sambo murka.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jelang eksekusi Brigadir J , Putri Candrawathi rupanya terlihat menangis.
Tangisan Putri Candrawathi ini rupanya membuat Ferdy Sambo murka.
Sampai-sampai Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk berbuat hal keji kepada Brigadir J.
Hal itu diungkap kuasa hukum Baharara E Ronny Tapaessy.
Diungkapkan Ronny Talapessy, ada rapat kecil selama sekira 20 menit untuk merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.
Seperti diketahui, misteri pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Eks Kadiv Propam Polri Ferdy kawasan Duren III Jakarta, Jumat 8 Juli 2022 lalu, perlahan mulai terkuak.
Sebelum eksekusi dilakukan, saat itu diadakan rapat singkat di rumah pribadi Ferdy Sambo.
Rumah pribadi ini letaknya di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan atau sekitar 500 meter dari rumah dinas lokasi pembunuhan Brigadir J.
Kala itu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR, dan Bharada E membahas skenario untuk menghabisi Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Jadi memang, ada proses waktu di lantai 3, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," ucap Ronny Talapessy dikutip dari YouTube TV One.
Baca juga: 20 Menit Mencekam Skenario Brigadir J Dibunuh, Bharada E Kaget Ada Putri Candrawathi di Ruang Ini
Putri Candrawathi (PC) dan rombongan ajudan termasuk sopir Kuat Maruf baru pulang dari Magelang.
Rapat, menurut Ronny Talapessy berlangsung sangat singkat bagi Bharada E.
Ronny menyebut kliennya tanpa motif.
Dalam hal rapat persiapan eksekusi Brigadir J itu, Bharada E hanya menerima perintah eksekusi.
Ia tidak ikut dalam perbincangan perencanaannya.
