Polisi Tembak Polisi

Misteri Otak Jenazah Brigadir Yoshua Pindah ke Perut Terungkap, Dokter Forensik Sebut Lukanya Fatal

Misteri soal otak jenazah Brigadir J alias Brigadir Yosua Hutabarat berpindah ke perut akhirnya terungkap.

Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Tribunjambi.com/Danang Noprianto
Dokter forensik ungkap soal misteri otak jenazah Brigadir Yoshua pindah ke perut 

Pernyataan itu disampaikan dr Ade Firmansyah guna menepis anggapan sebelumnya soal adanya dugaan kekerasan atau penganiayaan pada Brigadir J.

"Saya bisa yakinkan, sesuai hasil pemeriksaan kami, hasil autopsi (menyebutkan) tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka akibat kekerasan senjata api. Jadi tempat yang mendapatkan informasi dari keluarga, diduga ada kekerasan, tapi kami pastikan tidak ada tanda kekerasan selain senjata api," kata dr Ade Firmansyah dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV,

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi terancam dipidana karena dugaan laporan bohong soal kasus pelecehan di rumah dinas
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi terancam dipidana karena dugaan laporan bohong soal kasus pelecehan di rumah dinas (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

Ia melanjutkan, ada lima luka tembakan masuk dan empat luka tembak keluar.

Adapun satu tembakan yang tidak berhasil keluar tubuh itu bersarang di daerah tulang belakang Brigadir J.

"Pada autopsi kedua masih bisa kita identifikasi baik itu luka tembak masuk atau luka tembak luar. Kita tidak melihat arah tembakan, tapi arah masuknya anak peluru. Kita lihat ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar. Hasil pemeriksaan kami bisa kami jelaskan bagaimana arah masuk luka tembak itu," pungkas dr Ade Firmansyah.

dr Ade Firmansyah menjelaskan penyebab Brigadir J meregang nyawa adalah karena dua luka fatal yakni luka tembak di dada dan kepala.

"Tidak ada kekerasan di tempat lainnya, selain kekerasan senjata api. Memang yang fatal di dada dan di kepala (membuat meninggal). Jarak tembak kami tidak bisa melihat lagi. Karena ciri-ciri luka saat ini sudah tidak bisa intervetasi lagi," ujar dr Ade Firmansyah.(*)

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved