Polisi Tembak Polisi

Terkuak Posisi Brigadir J saat Dihabisi Bharada E, Pantas Jari Tangan Yoshua Putus Tersambar Peluru

Posisi Brigadir J saat dieksekusi ini kembali diperbincangkan pasca dokter forensik menyebut soal jari tangan korban patah akibat sambaran peluru

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Tribun/ Kompas TV
posisi Brigadir J saat dieksekusi di rumah Ferdy Sambo terkuak, ini pemicu 2 jari tangan Brigadir J patah 

Saat Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J, pria bernama lengkap Bharada Richard Eliezer itu sampai menutup mata.

"Kata dia, dia ( Bharada E) memejamkan mata saat menembak. Posisinya begini (arahkan pistol ke bawah Brigadir J yang sedang berlutut)," ungkap Deolipa Yumara.

Tak hanya itu, Deolipa Yumara juga memastikan Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.

Setelah itu, lanjut Deolipa Yumara, Ferdy Sambo ke arah dinding supaya bak terlihat ada tembak-menembak.

Namun, Deolipa tak mengetahui secara pasti soal senjata yang digunakan Ferdy Sambo saat menembak Brigadir J.

"Ya saya enggak tahu, tapi dia (Bharada E) menembak, Sambo menembak, ini situasional kan, habis itu katanya Sambo menembak ke dinding," kata Deolipa Yumara.

Baca juga: Sederet Prestasi Brigadir J Terbongkar saat Wisuda, Ibunda Sedih Cita-cita Yoshua Terkubur Selamanya

Dokter Forensik Ungkap Luka Tembakan Brigadir J

Ketua Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dr Ade Firmansyah menyebut penyebab Brigadir J tewas karena adanya dua luka fatal yang terjadi di tubuhnya, yakni luka di kepala dan dada.

Luka tersebut adalah luka akibat tembakan senjata tajam yang dilayangkan pada 8 Juli 2022.

Dari hasil pemeriksaan dokter forensik, tidak ditemukan luka-luka kekerasan di tubuh Brigadir J akibat penganiayaan.

Yang ada hanyalah kekerasan akibat senjata api atau luka tembakan.

"Tidak ada kekerasan di tempat lainnya, selain kekerasan senjata api," tegas dr Ade Firmansyah.

Kemudian, dr Ade Firmansyah menjelaskan penyebab Brigadir J meregang nyawa adalah karena dua luka fatal yakni luka tembak di dada dan kepala.

"Memang yang fatal di dada dan di kepala (membuat meninggal)," ungkapnya.

Hasil autopsi kedua Brigadir J akhirnya diungkap dokter forensik. Dari hasil autopsi kedua terkuak bahwa tidak ada penyiksaan terhadap jenazah Brigadir J
Hasil autopsi kedua Brigadir J akhirnya diungkap dokter forensik. Dari hasil autopsi kedua terkuak bahwa tidak ada penyiksaan terhadap jenazah Brigadir J (Youtube channel Kompas tv)

Total, disebutkan dokter forensik, ada lima luka tembakan masuk dan empat luka tembak keluar di tubuh Brigadir J.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved