Waduh, Harga Telur Ayam Naik Jadi Rp 31 Ribu per Kilo, Pedagang di Pasar Citeureup Bogor Kebingungan
Pedagang telur di Pasar Citeureup, Andre mengatakan bahwa naiknya harga telur sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CITEUREUP - Harga telur di Pasar Citeureup yang berlokasi di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, mengalami kenaikan.
Pedagang telur di Pasar Citeureup, Andre mengatakan bahwa naiknya harga telur sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
"Udah hampir dua minggu harganya naik, telur ayam sama telur puyuh yang naik," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (24/8/2022).
Untuk harga telur ayam saat ini, kata Andre seharga Rp 31 ribu per kilonya, dari harga sebelumnya sebesar Rp 26 ribu per kilo.
Menurutnya kenaikan harga ini tidak langsung melejit di harga Rp 31 ribu, tetapi bertahap, yang di mana pada awal bulan Agustus ini masih berada pada harga Rp 26 ribu per kilonya.
Bahkan, yang mengalami kenaikan harga ini tidak hanya dialami oleh telur ayam saja, tetapi telur puyuh dan bebek pun ikut terdampak.
Andre mengungkapkan bahwa untuk harga telur puyuh yang dijualnya saat ini seharga Rp 38 ribu per kilogramnya.
"Telur puyuh juga naiknya sama, bertahap juga kayak telor ayam, tadinya pas awal bulan itu masih Rp 34 ribu per kilonya," jelasnya.
Lalu, untuk telur bebek yang dijual oleh Andre saat ini seharga Rp 3.000 per butirnya, yang di mana menurutnya telur bebek ini sudah lama alami kenaikan harganya.
Dari naiknya harga telur-telur saat ini, kata Andre cukup berpengaruh terhadap penjualan telurnya sehari-hari.
Iapun tidak mengetahuinya pasti penyebab dari harga telur yang melambung tinggi saat ini karena faktor apanya.
Andre menambahkan bahwa untuk pembeli yang tidak biasa membeli ke pasar, seringkali kaget ketika mengetahui harga telur yang terbilang cukup mahal ini.
"Kalo yang udah biasa beli (langganan) ya biasa aja, saya juga bingung mau kasih alesan apa naiknya, tapi kalo kata bos saya, karna ini telur yang saya jual dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur katanya sih faktornya gara-gara bansos Presiden, telurnya diborong semua, jadi buat pasokan ke kitanya berkurang," paparnya.
