Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polisi Tembak Polisi

Bongkar Perilaku Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak Sebut Suami Putri Pernah Bikin Polwan Ketakutan

Kamaruddin Simanjuntak menyebutkan seorang polwan juga pernah menjerit ketakutan melihat aksi Ferdy Sambo saat melakukan aksi penggerebekan.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
kolase TribunBogor
Irjen Ferdy Sambo disebut pengacara Brigadir J pernah membuat seorang Polwan menangis ketakutan. 

TRIBUNNNEWSBOGOR.COM -- Sebelum menjabat Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo (FS) rupanya pernah membuat seorang polisi wanita (Polwan) menangis ketakutan.

Perilaku Ferdy Sambo pada masa itu diceritakan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak menyebut, aksi Ferdy Sambo itu seolah sudah mencerminkan kepribadian asli suami Putri Candrawathi.

Saat menjadi pembicara dalam  talkshow di Catatan Demokrasi TV One, Kamaruddin Simanjuntak menyebut Ferdy Sambo ini hobi mengoleksi berbagai jenis minuman.

"Sejak dia ( Irjen Ferdy Sambo) jadi Kaden (Kepala Detasemen) hingga Jenderal, di ruangannya itu dia koleksi berbagai macam minuman," ujar Kamaruddin Simanjuntak, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TVOne News.

Baca juga: Bertemu Ferdy Sambo, Nyali Pejabat Bank Ini Menciut, Ternyata Pengaruh FS Tak Cuma Buat Polisi Takut

Mendengar ucapan Kamaruddin Simanjuntak, presenter pun penasaran soal bukti dan kebenaran informasi tersebut.

Dituduh berbohong, Kamaruddin Simanjuntak menegaskan ia pernah melihatnya dengan mata intelijen.

Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo diisukan melakukan intervensi kepada timsus bentukan Polri dalam pengusutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Ketua IPW mengakui dirinya juga kena intervensi hingga merasa diintai kelompok Ferdy Sambo
Ferdy Sambo disebut pernah beraksi ini saat penggerebekan, polwan sampai menjerit ketakutan (Kolase Tribunnews.com)

"Saya lihat sendiri. Penglihatan saya ini didukung oleh mata intelijen. Dan rata-rata informasi itu 99 persen sempurna, artinya tidak meleset," tegas Kamaruddin Siamnjuntak.

Bahkan Kamaruddin Simanjuntak menyebut kalau pihak Mabes Polri pun mengetahui soal aksi Ferdy Sambo yang bak koboi tersebut.

"Jadi bohong kalau dikatakan Mabes Polri tidak mengetahui itu. Suara letusannya aja ke mana-mana kok," tambahnya.

Baca juga: Ditelpon Sopir Ferdy Sambo, Ridwan Soplanit Polisi Pertama yang Datang Rusak TKP Kasus Brigadir J

Polwan Ketakutan

Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan, seorang polwan juga pernah menjerit ketakutan melihat aksi Ferdy Sambo.

"Bahkan pernah seorang perempuan pangkat, kalau kanit di Polda itu berarti Kompol ya. Sampai menjerit-jerit minta tolong ke saya, ‘Bang selamatkan aku, selamatkan aku katanya’. Kebutulan ini perempuan jawa, suaminya pengacara bersuku batak dan rumahnya tetanggaan dengan kebun saya di Bogor," papar Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin mengatakan, polwan itu tidak tahu kesalahannya.

Saat diperiksa Irjen Ferdy Sambo ia mengaku sangat ketakutan.

Jeritan minta tolong polwan saat didatangi Ferdy Sambo, sampai teriak minta tolong
Jeritan minta tolong polwan saat didatangi Ferdy Sambo, sampai teriak minta tolong (kolase Tribun/ilustrasi)

Mendengar hal itu, presenter TV One menyinggung soal kalau itu adalah kejadian dulu jauh sebelum adanya kasus penembakan Brigadir J.

"Itu kan kejadian dulu bang? Tapi kenapa karir Ferdy Sambo melesat?" tanya presenter.

Kubu Polri

Kamaruddin Simanjuntak menyebut di kubu Polri terdapat beberapa istilah yang disebut aliran pohon, seperti aliran pohon nangka, pohon pisang, dan lainnya.

Baca juga: Ternyata Kapolri Didatangi Ferdy Sambo Usai Penembakan Brigadir J, Jenderal Listyo Ingatkan Soal Ini

"Jadi, kalau jadi dia misalkan aliran pohon pisang, maka rantai pisang yang terus bergerak, ibarat gerbong kereta api, jadi sana itu ada gerbong-gerbong.

Jadi di sana itu, yang khususnya Akpol ya, misalnya bapak asuh, ada kakek asuh dan ada anak asuh serta cucu asuh. Nah itu mengalir terus ke bawah dan mereka ini sistemnya tercatat, ada catatan perangkatan dan seterusnya," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke 6:00

Baca juga: Ternyata Kapolri Didatangi Ferdy Sambo Usai Penembakan Brigadir J, Jenderal Listyo Ingatkan Soal Ini

Sempat Membuat Pejabat Bank Menciut

Selain membuat polwan ketakutan, Ferdy Sambo juga disebut pernah membuat nyali pejabat bank menciut.

Hal itu terjadi saat pejabat bank tersebut bertemu dengan Ferdy Sambo.

Ketika itu, disebutkan pengacara Brigadri J, Kamaruddin Simanjuntak, pejabat bank sempat menelusuri aliran dana di rekening Ferdy Sambo.

"Bahkan pernah teman saya kepala Bank, ketika berkunjung ke sana sampai kayanya pipis di celana saking takutnya," imbuh Kamaruddin.

Sementara itu, Susno Duadji menyebut banyak anggota polisi juga ketakutan pada sosok Ferdy Sambo.

Hal itu terbukti ketika hampir 100 anggota polisi terseret dalam kasus rekayasa pembunuhan Brigadir J.

"Kalau Ferdy Sambo ada yang back up tidak?" tanya presenter TVOne.

"Kan banyak, ada 80 berapa itu yang merusak TKP," jawab Susno Duadji.

Susno Duadji sebut Kapolri sakti, Ferdy Sambo meski didukung polisi kini terjatuh gara-gara kasus Brigadir J
Susno Duadji sebut puluhan polisi yang terseret kasus Brigadir J ini lantaran takut pada sosok Ferdy Sambo (kolase Youtube TVOne/Kompas TV)

Kemudian, presenter menyebut Ferdy Sambo berhasil nge-prank masyarakat Indonesia hingga para jenderal.

"Yang kena prank Ferdy Sambo banyak pak. Jenderal-jenderal pun sampai kena prank," ujar presenter.

Maka dari itu, film Ferdy Sambo disebut Susno Duadji disebut heran lantaran bisa membuat skenario tersebut.

"Filmnya pak Ferdy Sambo ini luar biasa lho, bisa menangis. Media pun sampai percaya awalnya," seloroh Susno Duadji.

Namun, Susno Duadji menyebut kini Ferdy Sambo sudah jatuh dan kejahatannya pun berhasil dibongkar pihak Kapolri dan jajarannya.

"Tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Nyatanya bisa terbongkar kan?" ucap Susno Duadji.

Maka dari itu Susno Duadji berharap Ferdy Sambo kini mendpaatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya

"Mudah-mudahan dapat hakim yang clear and clean. Hakim yang dewasa dan tahu akan keadilan rakyat. Sehingga dia dihukum dengan seadil-adilnya," pungkas Susno Duadji. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved