Polisi Tembak Polisi

Dipergoki Sedang Nangis, Terungkap Putri Candrawathi Sempat Lakukan Ini Saat Brigadir J Ditembak

Jenderal Listyo mengungkap Putri Candrawathi sempat memberikan kesempatan dalam penembakan Brigadir J ke sosok ini

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Soewidia Henaldi
Istimewa/TribunnewsBogor
Jenderal Listyo mengungkap Putri Candrawathi sempat memberikan kesempatan dalam penembakan Brigadir J ke sosok ini 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kronologi awal penembakan Brigadir J yang dilakukan di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.

Hal tersebut Kapolri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu malam kemarin.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J seolah terjadi tembak menembak.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube CNN Indonesia pada Kamis (25/8/2022), Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan penembakan dan pelecehan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo tidaklah benar dan terdapat upaya rekayasa TKP.

“Kronologis awal yang disampaikan bahwa terjadi pelecehan dan tembak menembak di rumah dinas Duren Tiga adalah tidak benar, terdapat upaya merekayasa TKP sehingga seolah terjadi tembak menembak,” beber Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam RDP bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Selatan, Rabu malam kemarin dikutip YouTube CNN Indonesia.

Jenderal Listyo Sigit menjelaskan, kejadian penembakan di rumah dinas itu diduga sudah direncanakan terlebih dahulu oleh Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Ternyata Kapolri Didatangi Ferdy Sambo Usai Penembakan Brigadir J, Jenderal Listyo Ingatkan Soal Ini

Skenario

Dimana perencanaan penembakan pembunuhan Brigadir J tersebut, juga diketahui oleh Putri Candrawathi dan Bharada E.

“Demikian juga saudara PC (Putri Candrawathi) diduga memberikan kesempatan terhadap peristiwa yang terjadi, saudara Richard (Bharada E) melakukan penembakan terhadap almarhum Yoshua (Brigadir J) atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo),” terang Kapolri.

Kolase foto
Jenderal Listyo Sigit mengungkap usai tewasnya Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo sempat mendatangi dirinya dan tanyakan Hal Ini
Kolase foto Jenderal Listyo Sigit mengungkap usai tewasnya Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo sempat mendatangi dirinya dan tanyakan Hal Ini (tvone/tribunnewsbogor)

Lanjut Jenderal Listyo Sigit, menambahkan, saat proses pembunuhan Brigadir J berlangsung, Irjen Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk melepaskan tembakannya.

Tembakan yang dilakukan Bharada E pun disaksikan langsung oleh Brigadir Rizal (Brigadir RR) dan Kuat Ma’ruf.

"Saudara Richard melakukan penembakan terhadap almarhum Yosua atas perintah FS, dimana disaksikan oleh Ricky, Kuat Ma'ruf, dengan juga perannya untuk ikut membantu,” tukasnya.

“Pasca penembakan FS melakukan penembakan senjata HS (HS-9) saudara Yoshua ke arah tembok,” sambungnya.

Ferdy Sambo Menembak?

Diberitakan sebelumnya, Bharada E mengakui fakta sebenarnya terkait kasus penembakan Brigadir J.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved