Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Mampu Ciptakan Ratusan Varietas Baru Aglonema, Greg Hambali Bagikan Kisah Inspiratif, Ini Ceritanya

Nama Greg Garnaldi Hambali atau yang lebih dikenal Greg Hambali tidak usah diragukan lagi dalam dunia tanaman hias.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Bapak Aglonema Indonesia Greg Hambali (73) saat dijumpai di BFF 2022 Mall Boxies 123 menceritakan kecintannya terhadap Aglonema, Sabtu (27/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Nama Greg Garnaldi Hambali atau yang lebih dikenal Greg Hambali tidak usah diragukan lagi dalam dunia tanaman hias.

Diantara pecinta tanaman hias nama pria berusia 73 tahun ini, masyhur dikenal sebagai Bapak Aglonema Indonesia.

Puluhan tahun berkecimpung di dunia aglonema atau tanaman sri rejeki ini melambungkan namanya karena berhasil menciptakan berbagai varietas baru Aglonema.

Saking suksesnya, ratusan varietas baru Aglonema berhasil diciptakannya.

Bahkan, dirinya berhasil menjual Aglonema varietas baru ciptaannya diangka sekitar 650 juta beberapa tahun silam.

Kepada TribunnewsBogor.com, Om Greg sapaanya ini menceritkan alasan dirinya bergelut di dunia tanaman hias aglonema.

Dirinya mengaku bersalah jika tidak bisa mengembangkan Aglonema yang merupakan tanaman asal Indonesia.

"Nomor satu suka sesuatu yang baru. Dan saya lihat kelompok tanaman yang belum begitu banyak ditangani orang. Dan yang penting tanaman indukan dari Sumatera ini sangat sayang ketika kita disini sebagai orang Indonesia tidak ikut berperan untuk meningkatkan tanaman hias yang ada supaya cantik lagi," kata Greg, Sabtu (27/8/2022).

Saking merasa perlunya, dirinya hingga saat ini merasa mempunyai kepentingan tersendiri untuk mengembangkan tanaman hias satu ini.

Dirinya, merasa terus berproses untuk meningkatkan varietas dan menambah kecantikan Aglonema.

"Dan itu kalau dilakukan orang lain kan sayang juga. Masa kita orang Indonesia sampai tidak tahu begitu pentingnya tanaman yang kita miliki ini," ungkapnya.

"Jadi, kita sebagai orang asal tanaman hias yang tentu harus berkepentingan juga. Kita jangan disini cuman penonton saja. Kita juga harus berperan di dalam proses," jelasnya.

Langkah itu, kata Om Greg, terus dilakukan hingga saat ini.

Saking cintanya, dirinya menghabiskan waktu untuk terus memerhatikan Aglonema di Indonesia.

Sampai, tanaman hias Aglonema ini dirasa terkenal di mancanegara.

"Secara kesluruan bukan di indonesia saja. Tapi, di Amerika sudah banyak. Katakanlah penggemar Aglonema," katanya.

Namun, jauh sebelum kecintaannya muncul terhadap Aglonema ini, Om Greg memberikan pesan agar mencintai terlebih dahulu sesuatu yang dilakukan.

Sehingga, rasa cinta yang ditumbuhkan di awal ini, mau bagaimana metode merawatnya pasti bisa melakukan dengan sungguh-sungguh.

"Merawatnya harus senang dulu. Kalau senang dan cinta otomatis memantau pun sungguh-sungguh. Cuman senang kalau harganya tinggi sja salah. Tapi, harus mempunyai kepedulian yang tinggi," jelasnya.

Om Greg pun berharap, bagi siapa saja pecinta tanaman hias Aglonema untuk senantiasa kosisten mengembangkan Aglonema.

Sehingga, tidak hanya masyhur di Indonesia, Aglonema bisa masyhur di Mancanegara.

"Paling penting konsisten. Jangan anget anget tai ayam.  Kerja secara katakan tekun, dan lihat hasinya jangan sekarang tapi harus jauh kedepan. Kita harus memakai konsep mempercantik yang sudah cantik. Sehingga nilai tambah pun otomatis bertambah," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved