Pemkot Bogor Bikin Ecoriparian di Sungai Ciliwung, River Defender Minta Jangan Lupakan Lingkungan
Konsep Ecoriparian di sungai Ciliwung bakal diterapkan Pemerintah Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
"Jadi ini seperti misalkan dari sisi konservasinya itu ketika ada limbah cair atau padat bisa dikelola dan langsung diselesaikan disitu ada sistem pengolahan atau filternya, sampah plastiknya juga bisa dikelola sekarang sudah banyak bangaimana mengelola sampah plastik, dan sebagainya kan," katanya.
Dengan begitu masyarakat yang datang bisa mendapat edukasi bagaimana pengelolaan sampah agar tidak menjadi timbunan yang merusak alam.
Dari sisi wisata pun, kata Suparno, pemerintah juga bisa menanfaatkan potensi yang ada pada warga sekitar seperti membuat agrowisata dengan melibatkan warga yang memiliki perkebunan.
"Memang ini tidak bisa dikelola oleh pemerintah sendiri perlu berbarengan seperti perang. Ada strateginya. Tidak asal. Jadi dari semua ini memperlihatkan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
Sehingga, sambung Suparno, jika seperti itu, konsep konservasi yang berkepanjangan tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Meski begitu, Suparno mengingatkan beberapa risiko yang harus diemban dalam pembangunan Ecoriparian ini.
Suatu risiko yang memang kerap terjadi dalam suatu perencanaan pembangunan yakni evaluasi.
"Katakanlah memang ini secara periodik. Pada saat mencapai implementasi itu targetnya pasti 100 persen. Nah, dalam menuju 100 persen itu, harus disertakan evaluasi. Mau gagal, berhasil, harus tetap di evaluasi," ungkapnya.
Suparno pun berpesan, Ecoriparian ini ketika nanti berimplemntasi harus betul betul dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Jadi ga asal masukin orang biar dapat untung. Kenyamanan, keramah tamahan pun diperhatikan. Tentunya, semua aktifitas secara ruang publik dan ruang privat pun harus gitu," tandasnya