Breaking News

Polisi Tembak Polisi

Bukan Pistol, Ternyata Ini Benda yang Dikasih Ferdy Sambo pada Bharada E Sebelum Eksekusi Brigadir J

Ronny Talapessy mengungkap detik-detik saat Bharada E diberikan perintah untuk menembak Brigadir J oleh Ferdy Sambo di lantai tiga rumahnya

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Youtube channel Polri TV
Ternyata saat rekonstruksi kasus Brigadir J pada Selasa (29/8/2022), pihak Ferdy Sambo lah yang enggan bertemu langsung dengan Bharada E. Hal tersebut diungkap pengacara Bharada E, Ronny Talapessy 

"Klien saya itu dipanggil (Ferdy Sambo) terakhir. Kemudian diserahkan kotak magazen untuk diisi. Posisi itu kan ada perintah (dari Ferdy Sambo). Perintahnya 'ibu dilecehkan, kamu yang bisa menembak'," kata Ronny Talapessy.

Hal itu diakui Ronny Talapessy berbeda dengan tersangka pembunuhan berencana lainnya yakni Bripka Ricky Rizal.

Diduga sebelum Bharada E, Bripka Ricky lah yang sempat dimintai oleh Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J.

Momen Bharada E bertemu dua tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Kuat Maruf dan Bripka Ricky sebelum menemui Ferdy Sambo. Bharada E tampak tak sama sekali beradegan bersama Ferdy Sambo
Momen Bharada E bertemu dua tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Kuat Maruf dan Bripka Ricky sebelum menemui Ferdy Sambo. Bharada E tampak tak sama sekali beradegan bersama Ferdy Sambo (Youtube channel Polri TV)

"Tapi klien anda tidak bisa menolak ? padahal Ricky Rizal sempat menolak, dia sempat disuruh (Ferdy Sambo untuk menembak)," kata presenter.

"Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak. Itu akan didukung keilmuan (di pengadilan)," ungkap Ronny Talapessy.

"Walaupun tersangka lain, RR bisa menolak ya. Karena background psikologis," sindir presenter.

"Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan tujuh bulan. Jadi sangat baru. Kemudian pangkat paling rendah, polisi baru. Ketika diperintah seperti itu, dianggap itu harus dilaksanakan," tegas Ronny Talapessy.

Baca juga: Sewot Soal Perlakuan Keadilan PC, Komisi III DPR Sindir: Hukum Itu Tajam ke Lawan, Tumpul ke Kawan

Lebih lanjut, Ronny Talapessy pun mengungkap bagaimana kondisi Bharada E saat rekonstruksi.

Ternyata Bharada E sempat terlihat trauma saat hendak memasuki TKP di rumah dinas Duren Tiga.

"Ini suasana yang sulit, tidak gampang. Ini orang, Bharada E sampaikan ke saya 'bang, ini orang (Brigadir J) orang yang setiap hari saya ketemu, saya tidak ada masalah, saya panggil 'abang'. Jadi di situasi itu situasi yang sulit. Kemarin pas saya dampangi, Bharada E ketika masuk Duren Tiga memang ada trauma," ungkap Ronny Talapessy.

Mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo, saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo, saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Tak cuma trauma, Bharada E juga sempat merasa kesal pada Ferdy Sambo dan tiga tersangka lainnya yakni Putri Candrawathi, Kuat Maruf dan Bripka Ricky.

Sebab mereka mengurai pernyataan yang tak benar menurut Bharada E.

"Dia (Bharada E) sempat meluapkan emosinya bahwa 'kok berbeda bang ?'. Saya bilang ke Richard 'chard, ini momentum kamu untuk menyampaikan, karena semua melihat'. Di situ ada JPU, Kompolnas, LPSK, Komnas HAM," akui Ronny Talapessy.

Perihal adanya pemeran pengganti saat rekonstruksi, Ronny Talapessy menjelaskan alasannya.

Baca juga: Kesal Lihat Komnas HAM Ungkit Pelecehan di Kasus Brigadir J, Susno Duadji : Gak Usah Banyak Omong

Diakui Ronny Talapessy, sebenarnya Bharada E sudah siap dan tak keberatan jika harus berhadapan dengan Ferdy Sambo saat rekonstruksi.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved