Polisi Tembak Polisi
Deretan Temuan Komnas HAM yang Bikin Geger, Muncul Kalimat Pelecehan hingga Sikap Aneh Brigadir J
Temuan pertama yang diurai Komnas HAM adalah soal dugaan adanya chat grup WhatsApp yang terkait kematian Brigadir J yang dihapus.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penyelidikan mendalam terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J) yang dilakukan Komnas HAM menemukan deretan bukti baru.
Bukti-bukti tersebut ternyata belum pernah diungkap penyidik Kepolisian kepada publik.
Karenanya perihal temuannya perihal kasus tewasnya Brigadir J itu, Komnas HAM pun baru-baru mengurainya secara detail.
Dalam temuan dan bukti yang diungkap Komnas HAM, ada keterlibatan lima tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer ( Bharada E), Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.
Baca juga: Ferdy Sambo Sandang 2 Status Tersangka, Pembunuhan Brigadir J dan Obstruction Of Justice
Dihimpun TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, berikut adalah deretan temuan mengejutkan yang diungkap Komnas HAM terkait pengusutan kasus Brigadir J :
1. Chat WA hilang
Temuan pertama yang diurai Komnas HAM adalah soal dugaan adanya chat grup WhatsApp yang terkait kematian Brigadir J yang dihapus.
Percakapan di grup WA itu dihapus sesaat sebelum dan sesudah Brigadir J dieksekusi mati Bharada E atas perintah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kendati blak-blakan, Komnas HAM masih belum merincikan detail grup WA yang dimaksud dan di ponsel siapa chat tersebut dihapus.
"Beberapa komunikasi di WhatsApp group terputus, baru muncul kembali misalnya sejak tanggal 10 malam atau 11 dini hari itu baru muncul. (Tanggal) 10 ke bawah itu nggak terekam jejak digitalnya karena memang dihapus," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Komnas HAM, Jumat (2/9/2022).

2. Foto terakhir Brigadir J
Selain chat, Komnas HAM juga menemukan adanya penghapusan serta pembersihan riwayat panggilan telepon serta data kontak.
Tak cuma itu, Komnas HAM juga menemukan adanya upaya untuk menghilangkan sebuah ponsel yang diduga bisa jadi barang bukti kuat kasus kematian Brigadir J.
Di ponsel yang diduga bisa jadi bukti pamungkas tersebut, ada foto-foto mengejutkan.
Baca juga: Aktivis Kritik Adegan Mesra Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat Rekonstruksi : Tidak Pantas