Gara-gara Antri Isi Bensin Lama, Sopir Angkot di Bogor Mengeluh Ditinggal Penumpangnya

Selain keluhan soal harganya yang tinggi, saat ini masyarakat dibuat lebih lama mengatre ditiap SPBU.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Antrean kendaraan di SPBU yang berada di Bojonggede, Kabupaten Bogor (6/9/2022) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022, banyak menimbulkan reaksi dari berbagai elemen masyarakat.

Selain keluhan soal harganya yang tinggi, saat ini masyarakat dibuat lebih lama mengatre ditiap SPBU.

Seperti diketahui, saat ini baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat yang hendak mengisi BBM bersubsidi harus tercatat secara sistematis dengan aplikasi MyPertamina.

Sehingga membuat antrean kendaraan semakin panjang dan menjadi lebih lama.

Hal tersebut pun dikeluhkan oleh sopir angkutan kota trayek 05 jurusan Bojonggede-Depok, Dedi Mulyadi.

"Jadi lama, antrian jadi nambah panjang, biasa sebentar kan ini harus di catet dulu jadi tiap mau beli selalu antri," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (5/9/2022).

Dari antrean kendaraan yang semakin panjang dan lama, membuat dirinya dan rekan seprofesinya merasa dirugikan.

Dedi Mulyadi mengaku pernah ditinggalkan penumpangnya saat hendak mengisi bahan bakar karena terlalu lama menunggu.

"Penumpang ngeluh mah engga, cuma kadang-kadang kalau yang engga sabaran ngejar waktu dia turun ganti mobil lain, ya memang keadaanya begini mau dikeluhin apa atuh," katanya.

Dengan begitu, dirinya mengaku penghasilannya pun menurun, disamping biaya konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved