Polisi Tembak Polisi
'Kalau Ricard Mau Bantu, Kamu Saya Lindungi' Kata Ferdy Sambo Sebelum Eksekusi Brigadir J
Menurut Kapolri, tersangka Richard atau Baharada E ini sempat menjalankan skenario yang diperintahkan oleh Ferdy Sambo.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat saat ini masih menjadi perhatian publik.
Timsus (tim khusus) bentukan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ini sudah menetapkan tersangka dengan total 11 orang dalam kasus pembunuhan Birgadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri sempat berkomunikasi dengan Bharada E atau Bharada Richard Eliezer sebelum mengeksekusi Brigadir J.
Hal itu diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam tayangan satu meja di Kompas TV pada Rabu (7/9/2022) malam.
Menurut Kapolri, tersangka Richard atau Baharada E ini sempat menjalankan skenario yang diperintahkan oleh Ferdy Sambo.
Baca juga: Menguak Pertemuan Rahasia 3 Jenderal Pasca Brigadir J Tewas, Skenario PC Tak Ditahan Sama?
"Sodara Ricard sempat saya panggil juga, dia menjelaskan soal skenario itu," kata Kapolri dikutip TribunnewsBogor.com dalam tayangan tayangan satu meja di Kompas TV.
Kapolri mengatakan, saat itu Bharada E diminta Ferdy Sambo untuk membantunya menjalankan skenario yang telah ia susun.
Bahkan, Ferdy Sambo mengaku akan melindungi Bharada E jika ia mau membantu.
"Kalau Ricard mau membantu menjelaskan skenario yang itu, kamu aya lindungi," kata Kapolri menirukan ucapan Ferdy Sambo.

"Dia akan dilingdungi (Ferdy Sambo,red)," sambung Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Namun, perlindungan dari Ferdy Sambo nyatanya tak didapat oleh Bharada E.
"Faktanya dia (Baharada E) dijadikan sebagai tersangka," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Saat itulah, Bahrada E mulai berani buka suara membongkar fakta yang sebenarnya terjadi di rumah dinas jenderal bintang dua tersebut.
"Dia (Bharada E,red) bilang saat itu dia melihat FS memegang senjata dan menyerahkan ke dia," kata dia.
Timsus yang saat itu melakukan penyelidikan meminta Bharada Richard untuk terbuka.
"Kemudian dia (Bharada E) menulis kronologisnya secara lengkap, hingga akhirnya mendapatakan gambaran yang sebenarnya," terang Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Saya Diperkosa Sore Curhat PC ke Komnas Perempuan, Kriminolog Bilang Hanya Kesimpulan
Penyidik Takut Bertemu Ferdy Sambo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa penyidik kepolisian sempat ketakutan saat mengusut kasus kematian Brigadir J.
Pengakuan Kapolri tentang kuatnya Ferdy Sambo saat menjadi Kadiv Propam Polri diceritakan kepada jurnalis senior Budiman Tanuredjo di Satu Meja The Forum.
Cuplikan video kuatnya Ferdy Sambo itu ditayangkan di akun instagram @satumejaforum pada Rabu (7/9/2022).
Dalam keterangannya, Kapolri mengaku akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri.
Keputusannya itu diambil, setelah mantan Kabareskrim Polri itu menerima informasi intimidiasi yang diterima sejumlah penyidik yang terlibat pengusutan kasus kematian Brigadir J.
“Kita minta untuk Sambo kita non aktifkan saat itu karena kami dapatkan informasi-informasi ada kesulitan dari Timsus saat itu untuk bekerja dengan baik,” ucap Listyo dilansir dari Warta Kota

Saat itu kata Listyo, ia mulai mendalami kasus kematian Brigadir J yang tewas di rumah atasannya sendiri yakni Ferdy Sambo.
Saat didalami, ia mendapat informasi ada upaya penghalang-halangan penyelidikan kasus.
“Kemudian saya dalami dan saya dapat informasi bahwa ada upaya haling-halangi intimidasi,” jelas Listyo.
Baca juga: Isu Kedekatan Bu Putri dan Kuat Maruf Mencuat, Jenderal Ini Beberkan Kondisi Fisik Sopir Istri Sambo
Bukan hanya itu, Listyo juga menemukan adanya upaya Ferdy Sambo membuat cerita sesuai skenario yang dirancangnya untuk disampaikan ke orang-orang yang punya pengaruh.
Ketika itu kata Listyo, sejumlah penyidik juga sempat takut dengan pengaruh besar Ferdy Sambo di Mabes Polri.
Disebut bahwa siapa saja yang mencoba membongkar kasus itu akan berhadapan langsung dengan Ferdy Sambo.
“Penyidik pun sempat takut saat itu. Karena ada bahasa-bahasa bahwa mereka semua akan berhadapan dengan yang bersangkutan (Ferdy Sambo),” tuturnya.