Polisi Tembak Polisi
Jemput Brigadir J untuk Dieksekusi, Bripka RR Kaget Lihat Yosua Sudah Ditembak : Masih Buka Sepatu
Saat masuka ke rumah dinas Ferdy Sambo, Bripka RR kaget Brigadir J sudah dieksekusi oleh Bharada E.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Jemput Brigadir J
Erman Umar kemudian melanjutkan, setelah tiba di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Bripka RR menjemput Brigadir J yang berada di halaman rumah.
Ia menjemput Brigadir J untuk masuk ke dalam rumah hingga menemui ajalnya di rumah tersebut.
Baca juga: Lawan Ferdy Sambo, Bripka RR Cabut Keterangan Ikut Rencanakan Pembunuhan, Tak Terima Jadi Tersangka
Kepada Kuasa Hukumnya, Bripka RR menjelaskan bahwa awalanya ia bersama Brigadir J, dan Kuwat Maruf, berjalan beiringan masuk ke lokasi kejadian dari halaman rumah.
Namun setibanya di pintu masuk, Brigadir J dan Kuwat Maruf masuk terlebih dahulu ke dalam rumah tersebut.
Sementara Bripka RR harus melepas sepatu yang ia kenakan terlabih dahulu.
"Jadi jalan lah Si Kuwat beriring-iringan dengan Yosua. Terakhir, paling duluan Yosua," kata Erman Umar.
Namun saat menyusul keduanya masuk ke dalam rumah, Bripka RR pun langsung kaget dengan apa yang ia lihat di dalam rumah.

Di sana dirinya melihat rekan sesama ajudannya itu sudah ditembak oleh Bharada E.
"Si RR dia pakai sepatu, buka sepatu, jadi ada jeda. Tapi pas dia di dalam, dia udah langsung kejadian tembak itu. Menembak," kata Erman Umar lagi.
Saat penembakan itu terjadi, Bripka RR juga mengaku melihat Ferdy Sambo dan Kuwat Maruf turut menyaksikan penembakan terhadap Brigadir J.
Baca juga: Terkuak, Bharada E Lakukan Ini di Kamar Mandi Sebelum Tembak Brigadir J, Perintah Ferdy Sambo
"Pada saat kejadian dia melihat, entah berapa kali dia udah enggak ingat, apakah tiga kali Richard menembak."
"Sambo agak ke samping, Si Kuwatnya di belakang Sambo, Si Ricky-nya posisinya agak di belakang Richard," beber Erman.
Bahkan menurut dia, suara tembakan itu sampai terdengar oleh ajudan Ferdy Sambo yang lainnya dari halaman luar.
Sang ajudan pun mempertanyakan bunyi senjata api dari dalam rumah sang jenderal tersebut.