Mengejutkan, Polisi Ciduk 2 Pelaku Keji Aniaya Santri Gontor hingga Meninggal, Terkuak Ini Sosoknya

Sosok pelaku penganiayaan santri di Gontor sudah ditetapkan menjadi tersangka, begini respon keluarga AM

Editor: Siti Fauziah Alpitasari
Kolase Tribun Bogor/istimewa/Kompas.com
Polisi sudah menetapkan pelaku penganiayaan santri di Gongor kini resmi jadi tersangka 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM --  Kepolisian Polres Ponorogo resmi menetapkan dua tersangka kasus tewasnya AM (17) santri Gontor asal Palembang di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Senin (12/9/2022) kemarin.

Kedua tersangka merupakan mantan santri berinisial MFA (18) asal Tanah Datar Sumbar dan IH (17) asal Pangkal Pinang Bangka Belitung.

Diketahui keduanya merupakan senior korban AM santri Gontor meninggal selama mengenyam pendidikan di Gontor.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Titis Rachmawati, kuasa hukum keluarga korban AM santri Gontor meninggal mengapresiasi kinerja Polres Ponorogo yang sudah menetapkan dua tersangka penganiayaan tersebut.

Pihak keluarga mengharapkan  pelaku diproses hukum setimpal dengan perbuatannya.

"Sedari awal, keluarga korban sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum," kata Titis, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Hujan Lebat, Ponpes Assyifa Bogor Terendam Banjir, Air Masuk ke Kamar Santri Hingga Masjid 

Saat disinggung kemungkinan adanya pertemuan antara keluarga korban dan pelaku, menurut Titis, bila hal itu diharapkan terjadi maka keluarga pelaku yang harus mengupayakannya.

"Kalau mau bertemu, ya harusnya keluarga pelaku yang mencari keluarga korban di Palembang.

Ajak bicara baik-baik. Tapi sejauh ini belum ada dari keluarga pelaku yang menghubungi keluarga korban," ujarnya.

Sebelum penetapan tersangka, rombongan perwakilan pengurus PMDG yang diketuai DRS KH Akrim Mariyat berziarah ke makam AM di Palembang, Jumat (9/9/2022).

Saat itu, Akrim enggan berkomentar banyak termasuk adanya dugaan pemalsuan dalam surat keterangan kematian yang dikeluarkan Rumah Sakit (RS) Yasyfin Darussalam Gontor di Ponorogo Jatim.

 Dalam surat keterangan itu dituliskan AM meninggal dunia karena sakit yang ditandatangani dokter berinisial MH.

Terkait surat kematian tersebut, Titis mengatakan keluarga sedang mempertimbangkannya apakah akan dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak.

Baca juga: Terungkap Sosok Terduga Pelaku yang Aniaya Santri Gontor hingga Meninggal, Polisi Segera Bertindak

"Sampai sekarang masih jadi pertimbangan. Apakah dokter waktu itu benar melakukan pemeriksaan medis. Jika ada penyimpangan, mungkin akan kita proses hukum," ujarnya.

"Ketika orang mengeluarkan surat keterangan kematian, pasti ada pemeriksaan apa. Nah, sampai sejauh ini kami belum tahu ada rekaman medisnya seperti apa," katanya menambahkan.

Gontor Tawari Beasiswa Adik Korban

Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Drs KH Akrim Mariyat bersama rombongan telah berziarah ke makam AM (17) santri gontor meninggal diduga dianiaya di pemakaman TPU Sei Selayur Jalan Mayor Zen Kecamatan Kalidoni Palembang, Jumat (9/9/2022) kemarin.

Saat kunjunga tersebut pesantren Gontor menawarkan beasiswa kepada adik-adik almarhum AM santri Gontor meninggal hingga ke jenjang pendidikan tertinggi.

Saat ini adik-adik AM santri Gontor meninggal masih bersekolah di sekolah dasar (SD).

Menanggapi hal itu, Soimah ibu AM santri Gontor meninggal membenarkan jika adanya tawaran dari pihak Ponpes Gontor.

Baca juga: Bikin Takjub Sandiaga Uno, Karya Foto Santri di Ponpes Tajurhalang Bogor Bakal Dikomersilkan

Namun tawaran belum tersebut belum ia terima.

"Memang ada tawaran itu beasiswa untuk adik-adik almarhum. Kami berterima kasih tapi kami sekarang masih fokus ke proses hukum yang sedang berjalan, " ungkap Soimah saat dijumpai, Sabtu (10/9/2022).

Sumber : Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved