Luhut Sampai Elus Dahi Dengar Kemarahan Jokowi Ancam Copot Pejabat, Sandiaga Uno Sibuk Lakukan Ini
Jokowi marah-marah ke Menkumham Yasonna Laoly di depan para menteri, Luhut Binsar Pandjaitan sampai elus dahi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah di depan para menterinya dan ancam copot pejabat tidak becus.
Jokowi bahkan menegur Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly lantaran kinerja para jajarannya yang masih perlu pembenahan.
Orang nomor satu di Tanah Air itu juga meminta Menkumham untuk mengganti Dirjen sampai bawahannya.
Kemarah Jokowi itu terjadi saat rapat mengenai visa on arrival dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (9/9/2022).
Pada momen kemarahan Jokowi itu, tampak Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sampai mengelus dahi.
Kemudian terlihat para menteri lainnya sibuk mencatata dan ada pula yang membaca catatan.
Dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (13/9/2022), Jokowi terlihat menggelar rapat bersama para menterinya.
Ada Menko Polhukam Maruf Amin, Menteri Kuangan Sri Mulyani, Menko Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, Menparekraf Sandiaga Uno, bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Pagi hari ini secara khusus kita akan berbicara mengenai visa on arrival dan juga yang berkaitan dengan Kitas. Kenapa ini kita bicarakan, karena banyak sekali keluhan mengenai ini,” kata Jokowi mengawali pembicaraannya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Munir Versi Bjorka Vs Hasil Putusan Pengadilan, Sang Hacker Tagih Janji Jokowi
Jokowi menegaskan, dirinya berharap setelah rapat tersebut terjadi perubahan yang total dan terhadap imigrasi.
“Belum berubah sama sekali, ya kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat kitas izin tinggal,” jelas Jokowi.
Saat mengatakan ini, tampak beberapa menteri termasuk Yasonna Laoly sibuk mencatat pernyataan Jokowi.
Ia mengatakan, saat ini auranya yang ia rasakan bahwa imigrasi masih mengatur dan mengontrol.
“Sehingga akhirnya menyulitkan, ini yang harus diubah total. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani,” tambahnya.
Ia pun mengatakan kalau jajaran di Imigrasi itu harus diubah total.