Ratu Elizabeth II Meninggal
Soroti Jari Raja Charles III yang Bengkak, Dokter Ini Bongkar Kondisi Putra Sulung Ratu Elizabeth II
Jari Raja Charles III disorot publik lantaran bengkak, terkuak dokter bocorkan kondisi putra mendiang Ratu Elizabeth II
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nama Raja Charles III belakangan ini menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Ratu Elizabeth meninggal dunia pada Kamis (8/9/2022), Charles resmi menjadi Raja di Inggris menggantikan sang ibunda.
Namun kali ini berbeda, Raja Charles III tampak diperbincangkan oleh warganet soal tangannya yang membengkak.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, seorang dokter telah mengungkapkan kondisi kesehatan yang mungkin diderita Raja Charles III, setelah simpatisan Kerajaan Inggris memperhatikan 'jarinya yang bengkak'.
Kematian ibu sang Raja, yakni Ratu Elizabeth II yang berusia 96 tahun pada 8 September lalu, telah mengungkapkan kesehatannya yang memburuk, ia mengalami kelelahan yang meningkat di tahun-tahun berikutnya.
Namun saat ini, perhatian telah beralih ke ahli warisnya yang berusia 73 tahun, Charles menunjukkan tangannya yang merah dan bengkak, ini terlihat pada foto-foto yang dibagikan di media sosial sejak kematian sang Ratu.
Baca juga: Proklamasi Pertama Seorang Raja yang Disiarkan di TV, Charles Resmi Jadi Raja ke-41 di Inggris
Dikutip dari laman Daily Mail, Senin (12/9/2022), jari yang bengkak adalah sesuatu yang diderita oleh sang Raja selama bertahun-tahun. Ia sendiri bahkan bercanda menyebut jari-jarinya itu sebagai 'jari sosis' pada 2012 saat melakukan tur di Australia setelah penerbangan panjang.
Sejak saat itu, seorang dokter Inggris menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi kesehatan yang dialami sang Raja dan berpotensi menjadi rentan terhadap retensi air, namun ini kemungkinan hanya dialami oleh mereka yang tergolong usia tua.
"Oedema adalah suatu kondisi di mana tubuh mulai menahan cairan pada anggota badan, biasanya kaki dan pergelangan kaki namun juga bisa terjadi pada jari-jari yang menyebabkan jari-jari itu jadi membengkak," kata Dr Gareth Nye.
Untuk melihat apakah Oedema menjadi penyebab jari yang membengkak dan memerah itu, maka perlu untuk menekan area yang bengkak selama sekitar 15 detik.
Dokter itu menambahkan bahwa wanita lebih rentan terkena Oedema dibandingkan kelompok pria, karena hormon wanita mereka, progesteron, cenderung menyebabkan kondisi tersebut.
Ini membuat beberapa wanita mengalami bengkak pada pergelangan kaki sebelum masa menstruasi.
Sedangkan orang yang lebih tua dapat mengalami gangguan ini, jika mereka duduk dalam waktu yang lama.
Raja Charles telah berulang kali mendapatkan sorotan karena tangan dan kakinya yang bengkak, ini terlihat setelah ia menghabiskan waktu untuk terbang atau bepergian ke negara-negara beriklim panas.
Baca juga: Detik-detik Kematian Ratu Elizabeth II Hanya Disaksikan 2 Anaknya, Pangeran Charles dan Putri Anne
Alasan potensial lain yang dapat memicu 'jari sosis' adalah radang sendi.
Arthritis merupakan kondisi umum lainnya yang dapat dialami mereka yang berusia di atas 60 tahun.
"Kondisi ini sering mempengaruhi tiga area utama pada tangan, sendi ibu jari atau salah satu sendi di jari. Jari biasanya menjadi kaku, nyeri dan bengkak, meskipun obat dapat membantu mengatasi rasa sakit, namun pembengkakan bisa saja tetap ada," jelas Dr Nye.
Penyebab lainnya bisa saja karena diet tinggi garam atau obat-obatan tertentu.
Pada Jumat lalu, seorang dokter menunjukkan penampilan lemah sang Ratu pada momen terakhirnya, yakni pengangkatan Perdana Menteri (PM) baru Inggris.
Terlihat bahwa ia telah mendekati hari-hari terakhir hidupnya.
Dr Deb Cohen Jones, yang tinggal di Perth, Australia Barat mengatakan foto tangan Ratu Elizabeth II saat berpose bersama PM baru Inggris Liz Truss di Kastil Balmoral di Skotlandia pada Selasa lalu kemungkinan merupakan tanda kesehatannya menurun.

"Sepertinya ada kemungkinan bukti penyakit pembuluh darah perifer. Ini adalah gangguan sirkulasi darah yang menyebabkan pembuluh darah di luar jantung dan otak anda menyempit, tersumbat, atau tegang. Kadang-kadang bisa mengakibatkan gagal jantung, jika sirkulasi perifer kian buruk, maka organ tidak menerima suplai darah yang baik. Ini bisa menjadi tanda kegagalan multi organ," kata Dr Jones.
Lalu apa itu penyakit pembuluh darah perifer?
Penyakit pembuluh darah perifer adalah gangguan sirkulasi yang lambat dan progresif.
Baca juga: Naik Tahta Gantikan Ratu Elizabeth, Pangeran Charles Terpukul : Momen Kesedihan Terbesar Bagi Saya
Penyempitan, penyumbatan atau kejang pada pembuluh darah dapat menyebabkan Peripheral Vascular Disease (PVD) yang merupakan nama lain penyakit pembuluh darah perifer.
PVD dapat mempengaruhi pembuluh darah di luar jantung termasuk arteri, vena atau pembuluh limfatik.
Organ yang disuplai oleh pembuluh ini, seperti otak dan kaki bisa saja tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk berfungsi dengan baik.
Namun, organ yang paling sering terkena adalah kaki.
Penyakit pembuluh darah perifer juga disebut penyakit arteri perifer (PAD).
Beberapa gejala yang terkenal termasuk nyeri intermiten yang mungkin muncul sebagai kram atau kelelahan otot, 'dingin' pada bagian tubuh yang terkena, mati rasa dan kesemutan.
Tangan mendiang sang Ratu tampak 'berbintik-bintik', ini biasanya terjadi saat jantung tidak lagi mampu memompa darah secara efektif.
Tekanan darah perlahan turun dan aliran darah ke seluruh tubuh melambat, menyebabkan ekstremitas mulai terasa dingin saat disentuh.
Sumber : Tribunnews.com