Polisi Tembak Polisi
Disebut Jalani Skenario Ferdy Sambo, Komnas HAM Bereaksi, Saksi Jadi Acuan Pembelaan
Dalam kasus penembakan tersebut, Komnas HAM mengatakan adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi yang dilakukan Brigadir J.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus tewasnya Brigadir J dikediaman Ferdy Sambo terus bergulir dan memunculkan pernyataan baru.
Dalam kasus penembakan tersebut, Komnas HAM mengatakan adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi yang dilakukan Brigadir J.
Pernyataan Komnas HAM itu didasari oleh sejumlah hal yakni adanya kesaksian dari Kuat Maruf dan Susi, serta keterangan dari psikolog klinis.
Dari temuan tersebut, Komnas HAM yakin jika ada indikasi kekerasan seksual terhadap Putri Candrawathi.
Rupanya temuan Komnas HAM itu mengundang perbincangan banyak pihak.
Komnas HAM dianggap memiliki skenario untuk membebaskan Ferdy Sambo dari hukuman berat.
Baca juga: Ferdy Sambo Diduga Psikopat karena Bisa Menangis dan Bengis Bersamaan, Singgung Faktor Superpower
Merespon tudingan publik, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik angkat bicara.
Ahmad Taufan Damanik menegaskan pihaknya tak membela Ferdy Sambo.
Lebih lanjut, Ahmad Taufan Damanik menyorot jika pernyataan bohong Putri Candrawathi karena yang bersangkutan ada dalam tekanan.
"Tapi dimungkinkan juga bahwa dia berada di bawah tekanan dari suaminya, karena ada keterangan yang kami dapatkan 2 BAP pertama dia hanya disuruh tandatangan saja," ucapnya dalam acara Rosi Kompas TV, Selasa (13/9/2022).
"Saya katakan harus ada extra judicial killing supaya pasal 340 tidak bisa lari lagi dari situ," tambahnya.

Baca juga: Ferdy Sambo Diduga Psikopat karena Bisa Menangis dan Bengis Bersamaan, Singgung Faktor Superpower
Menampik pembelaan
Sementara itu, terkait tudingan membela Ferdy Sambo, Ahmad Taufan Damanik kembali mengaskan jika Komnas HAM bergerak sesuai dengan fakta.
"Tidak ada skenario dan upaya pembelaan, kami berangkat dari fakta-fakta, ada saksi sesuai pasal 25," jelasnya.
"Kesaksiannya bahwa mereka melihat Putri Candrawathi menangis di Magelang," bebernya.

Baca juga: Bripka RR Bongkar Siasat Putri Candrawathi Giring Brigadir J Temui Ajalnya, Berdalih Isolasi
Terkait pernyataan saksi, Ahmad Taufan Damanik membeberkan bahwa Putri Candrawathi konsisten menjelaskan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan seksual.
"Kami juga melihat dari psikolog klinis yang mendampingi, mereka memberikan keterangan bahwa Putri Candrawathi ketika memberi keterangan dan pendalaman, tetap konsisten dengan penjelasannya," ungkapnya.